Politikamalang – Kota Malang, Wakil Wali Kota Malang, Ir Sofyan Edi Jarwoko mengingatkan generasi muda jangan hanya menjadi ‘Penonton’ di era industri ekonomi kreatif. Terlebih Kota Malang saat ini telah ditetapkan sebagai kota kreatif berbasis digital.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab di sapa Bung Edi ini usai menjadi pembicara Seminar Nasional di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Sabtu (11/6/2022).
Menurutnya, berbagai sarana prasarana telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang guna memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi dan berperan aktif di industri ekonomi kreatif. Salah satunya dengan pembangunan Malang Creative Center (MCC).
“Pembangunan MCC sudah hampir selesai dan Insyaallah Juli ini bisa dioperasikan. Saya kira ini adalah tempat yang tepat bagi mereka anak-anak kreatif untuk bisa mengembangkan potensi dirinya. Terkait dengan aplikasi, marketplace, ecommerce dan games, maupun film-film pendek yang banyak berkembang di Kota Malang ini,” ungkapnya.
Maka itu akan menggerakkan roda ekonomi yang ada di Kota Malang, dan potensi itu ada. Sehingga gedung MCC ini nantinya dapat menjadi kantor bersama anak-anak kreatif di Malang.
“Ini akan membuat Kota Malang kedepan menjadi luar biasa. Maka jangan jadi penonton, ikutlah dalam proses itu dan siapkan diri dengan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut Bung Edi juga mengapresiasi gelaran seminar nasional bertajuk “Inovasi Industri Kreatif dalam Membangun Ekonomi Inklusif Pada Era Society 5.0,” yang digelar himpunan mahasiswa manajemen. Menurutnya tema seminar ini pas sekali sehubungan dengan Kota Malang yang sudah ditetapkan sebagai kota kreatif berbasis digital.
“Alhamdulillah hari ini ada seminar nasional untuk mempersiapkan menyongsong era digital itu,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dr Andromeda Qomariah mengungkapkan, jika Kota Malang sendiri menjadi pionir Kota Kreatif di Jawa Timur. Menurutnya, Kota Malang unggul dalam pemanfaatan dunia digital.
“Kota Malang ini satu-satunya kota di Jawa Timur yang terpilih menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia dari 21 kota. Apalagi untuk perfilman dan game ini menjadi salah satu keunggulan Kota Malang,” kata ucapnya.
Sementara itu ketua pelaksana, Jupensius Rudi, mengatakan tema “Inovasi Industri Kreatif dalam Membangun Ekonomi Inklusif Pada Era Society 5.0,” sengaja dipilih karena melihat kehidupan manusia yang saat ini lekat dengan teknologi.
“Di era Society 5.0 ini otomatis mahasiswa juga dituntut untuk ‘melek’ dengan teknologi yang ada. Contohnya kita harus bisa cepat tanggap dengan informasi yang ada. Dalam artian kita harus menyaring dulu sebelum mensharing,” pungkasnya. ((Agus N)