45 Anggota DPRD Kota Malang Resmi Dilantik

Politikamalang
Prosesi pelantikan 45 Anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029. (Foto: Agus N/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

Politikamalang – Sebanyak 45 Anggota DPRD Kota Malang masa jabatan 2024-2029 resmi dilantik. Bertempat di Gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (24/8/2024).

Ketua sementara DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengaku bersyukur pelantikan bisa dilakukan. Dimana 25 anggota dewan yang dilantik merupakan Incumbent dan 20 lainnya merupakan anggota dewan baru.

Politikamalang
Foto bersama 45 Anggota DPRD Kota Malang bersama pendamping. (Foto: Agus N/politikamalang)

Menurut Made, ini merupakan kombinasi yang bagus. Ada semangat yang baru dan ada yang berpengalaman.

Iklan

“Sehingga kita harapkan kombinasi kedua kompenen ini bisa menyempurnakan kinerja DPRD Kota Malang,” ujarnya.

Sebagai Ketua sementara DPRD Kota Malang, Made menargetkan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) akan selesai terbentuk 1-2 minggu mendatang. Agar kerja-kerja kerakyatan yang dibutuhkan masyarakat bisa segera dilaksanakan.

“Kami menargetkan seminggu selesai, maksimal 2 minggu. Karena tanpa AKD kita tidak bisa bekerja,” tandasnya.

Politikamalang
Anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029. (Foto: Agus N/politikamalang)

Sementara itu Anggota dewan baru dengan raihan suara terbanyak di Pileg 2024, Muhammad Anas Muttaqin mengatakan, banyak yang bisa dikerjakan oleh anggota dewan kedepan, utamanya bagi generasi muda maupun UMKM. Terlebih Kota Malang dikenal sebagai kota kreatif dan gudangnya anak muda.

“Jadi kebijakan besok ini harus mengarah pada pelaku usaha, UMKM dan generasi muda di Kota Malang. Dan kebijakan ini harus dapat diimplementasikan dalam aturan-aturan, Perda, Perwal maupun aturan yang lain,” ujar Anas.

Politikamalang
Anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029, Arief Wahyud. (Foto: Ist)

Senada, Anggota Dewan incumbent Arief Wahyudi mengatakan, di bidang UMKM harapannya pemerintahan ke depan mampu mendorong UMKM ini untuk melakukan digitalisasi usaha. Ini penting sekali karena tanpa itu kita ketinggalan. Namun demikian, model konvensional juga tetap dilakukan pembinaan.

“Dibidang pendidikan juga penting bagi kami karena masih kita dengar terkait dengan keluhan biaya tarikan. Ke depan Pemkot Malang harus tegas. Kalaupun ada yang tidak mampu APBD harus ngayomi atau menangani orang orang yang tidak mampu. Saya kira itu menjadi hal hal penting yang menjadi tantangan kita ke depan,” pungkasnya.

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi