Adhi Karya (Persero) Dorong Pengembangan Proyek Strategis Nasional

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKabupaten Malang, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagai BUMN Konstruksi memiliki kredibilitas yang kuat di Indonesia. ADHI yang berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.

Rights Issue ADHI dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan dari DPR Komisi VI, Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022. Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.

Setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022. ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional.

Iklan
Politikamalang
Penyampaian materi Kegiatan Sosialisasi Peran Kemitraan UMKM dan BUMN. (Foto: Mukshin Thaleb/politikamalang)

Proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan Rights Issue ADHI antara lain Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM KarianSerpong Timur.

Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi 64% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36% dimiliki oleh publik.

Anggota Komisi VI DPR RI, Ali Ahmad, SH Dapil Malang, menyampaikan, berbagai manfaat yang diperoleh ADHI dari hasil pendanaan Rights Issue adalah tentu untuk mendorong penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang sedang
dikerjakan oleh ADHI.

“Ada pembangunan Jalan Tol dan SPAM untuk Air Bersih. Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan,” ujarnyaujarnya di Hotel Cakra Turen, Minggu, (04/12/2022).

Selain pengembangan Bisnis, dengan adanya Rights Issue ini, lanjut Gus Ali, tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan Masyarakat.

“Salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen,” tuturnya.

Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. Salah satunya, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo. Ini adalah tol yang ditunggu – tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar. Dan tol ini masuk
ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional.

Pembangunan tol tersebut menurut Gus Ali bertujuan untuk mempercepat konektivitas wilayah Jogjakarta, Solo dan Semarang. Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

“Selain pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata, pembangunan Tol Solo – Yogya juga menghasilkan multiplier effect salah
satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan,” terangnya.

Saat ini, perjalanan dari Solo ke Jogja menggunakan mobil, sepeda motor ataupun angkutan umum membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Banyaknya traffic light membuat waktu perjalanan terbuang sia-sia.

“Tapi dengan adanya tol ini di prediksi perjalan antara dua kota tersebut hanya memakan waktu sekitar 20 menit,” ungkapnya.

Selain proyek ruas jalan tol, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro

“Dampak dari proyek SPAM Karian utamanya akan dirasakan di wilayah konsumsi air, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Jakarta. Namun wilayah sekitarnya juga dapat menerima manfaat akibat interaksi antar daerah,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi