Sejumlah Orang Tidak Bertanggung Jawab, Sempat Lakukan Pembongkaran Stadion Kanjuruhan

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKabupaten Sejumlah orang tidak bertanggung jawab sempat melakukan pembongkaran Stadion Kanjuruhan Malang. Walaupun hingga saat ini Stadion Kanjuruhan masih menjadi saksi biksu dan menjadi alat bukti bagi pihak kepolisian atas tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu. Wahyu Rizky Saputra menyampaikan, terjadinya pembongkaran bagian dalam stadion itu dilaporkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang.

“Kondisi stadion Kanjuruhan terutama bagian dalam, tidak boleh ada perubahan karena dibutuhkan untuk penyidikan. Tapi kami mendapat laporan jika ada yang mulai membongkar. Saat ditanya soal surat ijin sampai dengan SPK pembongkaran, yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan,” jelasnya, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (4/12/2022).

Iklan

Karena itu, sekarang kegiatan pembongkaran dihentikan sebab yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan atas pekerjaan yang dilakukan. Sementara pihak Dispora mengaku tidak tahu menahu terkait pembongkaran itu.

“Dispora tidak pernah keluarkan perintah pembongkaran pada siapapun, kami bekerjasama dengan Dispora melakukan pendalaman atas kasus yang terjadi ini,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nurcahyo mengaku bahwa dirinya tidak tahu atas pembongkaran yang dilakukan sejumlah pekerja di stadion Kanjuruhan.

“Saya tidak tahu kalau ada kejadian (pembongkaran) itu. Saya dilapori staf Dispora, dan Dispora tidak mengeluarkan apapun, baik surat maupun secara lisan,” tegasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pembongkaran stadion Kanjuruhan tersebut sempat dilakukan oleh pemborong. Yang telah membawa seorang pengusaha besi tua dari Surabaya yang akan membeli besi bongkaran tersebut. Mulai dari besi bekas pagar hingga besi bekas pembongkaran bangunan.

Ironisnya, pemborong ini dalam melakukan pembongkaran stadion Kanjuruhan yang masih sebagai alat bukti atas tragedi Kanjuruhan tersebut membawa-bawa nama atau atas perintah langsung dari pengusaha yang paling berpengaruh di Malang Raya.

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi