Malang 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage Wujud Kebangkitan Ekonomi Kreatif Kota Malang

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKota Malang, Sektor ekonomi kreatif di Kota Malang terus menunjukkan kebangkitannya. Salah satunya terlihat dalam gelaran Malang 108 bertajuk “Rise and Shine Kayutangan Heritage”.

Sebuah even akbar yang digagas komunitas Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) dan didukung penuh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, tema bangkit dan bersinar (Rise and Shine) sengaja diambil karena memang sudah dua tahun tidak ada kegiatan. Sehingga harapannya ada banyak mimpi dan harapan yang jika dilakukan bersama-sama, kolaborasi, akselerasi maka Insyaallah akan dapat digapai.

Iklan
Walikota Malang, Sutiaji, ketika hadir di Malang 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage. (Foto: Ist/politikamalang)

“Bahwa kita memang harus bangkit, ekonomi kita harus bergerak dan kembalinya juga pada pemberdayaan masyarakat,” ujarnya usai membuka
gelaran Malang 108, di kawasan Kayutangan Heritage, Minggu (5/6/2022).

Menurutnya even ini adalah hasil kolaborasi dan inisiasi sepenuhnya dari komunitas ketika menghadap dirinya.

“Jadi idenya murni dari komunitas, kemudian kita suport,” terangnya.

Diakui Sutiaji, pengunjung yang datang di acara Malang 108 ini luar biasa bahkan diluar prediksi. Bahkan sejak tadi pagi pengunjung sudah mulai berdatangan.

“Saya kira pengunjungnya tidak begitu banyak, Tapi ternyata pengunjungnya luar biasa. karena memang akan banyak gelaran pertunjukkan yang luar biasa di sini,” ungkapnya.

Senada, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menjelaskan, tajuknya rise and shine kayutangan heritage ini diambil dengan harapan agar Kayutangan Heritage sebagai ikon pariwisata baru ini bisa membangkitkan kreatifitas pelaku ekonomi kreatif yang terdiri dari seni pertunjukan, musik, kriya, video, animasi, audio visual untuk bangkit.

Menurutnya, even ini merupakan titik awal kebangkitan ekonomi sektor pariwisata pasca pandemi. Karena baru pertama kali digelar event terbesar di ruang terbuka.

“Ini event insidental yang digelar sebagai event pemkot dalam rangka menumbuhkembangkan dan meningkatkan sektor ekonomi kreatif yang ada di Kota Malang,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Malang 108 Rise and Shine, Rokhmad Dyan menerangkan, konsep acara memang street. Ada flashmob dari VOM, lalu ada dari MBC juga flashmob.

“Flashmob vocal kita menyanyikan karya musisi Malang. Dari ujung selatan MDC, lalu kubam, guitarisick, dan keyboardis. Kemudian flashmob vocal menyanyikan karya dari temen musisi Malang, berjalan ganti lagu Anto Baret menuju JPO diakhir lagu salam satu jiwa,” terang Rokhmad.

Disebutkan, MMBI banyak melibatkan komunitas banyak player. Dimana satu komunitas kemarin minimal sekitar 200 sampai 300 personel tiap komunitas.

“Kemudian mengajak warga menyanyikan chant Arema, kurang lebih 1000 warga,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi