Kontribusi ADHI Dalam Pembangunan Ibu Kota Nusantara

Politikamalang
Pemateri kegiatan sosialisasi BUMN Karya. (Foto: Mukshin Thaleb/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

Politikamalang – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang berdiri sejak 1960 merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. Dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.

Sejumlah karya konstruksi monumental yang dibangun ADHI hingga kini masih dipergunakan.
Antara lain, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu.

Bahkan saat ini ADHI mendapatkan tanggung jawab sebagai kontraktor yang turut berkontribusidalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Iklan
Politikamalang
Sambutan anggota komisi VI DPR RI, H Ali Ahmad. (Foto: Mukshin Thaleb/politikamalang)

Anggota Komisi VI DPR RI, Dapil Malang Raya, Ali Ahmad, SH menyampaikan, sampai dengan saat ini, ADHI telah memperoleh 4 kontrak pembangunan infrastruktur IKN Nusantara. Antara lain 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau.

“Dan terbaru, ialah Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara,” sebutnya di hotel Gajahmada, Kota Malang, Sabtu (7/1/2023).

Menurut Gus Ali sapaan akrabnya, Dengan adanya penambahan pekerjaan di pembangunan IKN, ADHI mendapatkan keuntungan tersediri. Selain penambahan kontrak baru yang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan, ADHI juga dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun Negeri.

Selain itu, dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan, diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan Masyarakat.

“Salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan Dividen,” urainya.

Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah. Salah satunya, Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau. Pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat. Selain kebutuhan akses di pembangunan IKN, pembangunan Tol juga dapat menghasilkan multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.

Selain proyek ruas jalan tol, ADHI juga mengerjakan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN. Pembangunan ini menggunakan teknologi Modular yang merupakan karya anak bangsa. Konstruksi rumah susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular dapat membuat proyek hunian untuk pekerja Konstruksi lebih cepat dibangun serta layak huni.

“Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja,” tandasnya.

Lebih lanjut disampaikan Gus Ali, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan upaya Pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif. Dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru,sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata.

“IKN sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa
Indonesia,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi