Tingkatkan Kewaspadaan, Bakesbangpol Kota Malang Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Politikamalang
Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati., MM. (Foto: Agus N/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKota Malang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang mengelar “Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme Sebagai Langkah Kewaspadaan Nasional Bagi Masyarakat Kota Malang”. Bertempat di Hotel Trio Indah 2, kegiatan ini dihadiri perwakilan dari sejumlah unsur masyarakat dan menghadirkan Forkopimda sebagai narasumber, Senin malam (14/11/2022).

Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM, menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait bahaya radikalisme dan terorisme.

Karena dari kejadian-kejadian yang ada, beberapa kali memang sudah pernah terjadi di Kota Malang. Sehingga masyarakat harus ikut peran serta dalam mewaspadai sejak dini munculnya

Iklan

“Masyarakat harus ikut peran serta. Karena kalau hanya pemerintah saja tidak akan mampu. Jadi semua elemen masyarakat harus ikut terlibat,” jelasnya.

Politikamalang
Foto bersama peserta sosialisasi. (Foto: Agus N/politikamalang)

Sebab itu lanjut Rina, dalam kegiatan tersebut pihaknya mengundang sejumlah tokoh masyarakat yang mempunyai banyak jamaah, mempunyai komunitas. Harapannya mereka bisa menyebarkannya lagi materi-materi yang mereka dapat dari acara ini.

Rencananya kegiatan semacam ini akan diadakan di lima kecamatan. Agar informasinya lebih merata sampai ke masyarakat di Kota Malang.

“Karena memang perlu kita bentengi masyarakat agar bisa lebih waspada dan lebih peka terhadap bahaya radikalisme dan terorisme,” ucapnya.

Selain itu menurut Rina, masyarakat juga harus lebih bijak dalam memanfaatkan informasi yang ada di media sosial. Jangan langsung dipercaya, jangan langsung dibagikan tanpa di saring.

“Karena banyak sekali mereka-mereka yang ingin menyebarkan pengaruh-pengaruh sesuai dengan kemauan mereka. Informasi yang salah tapi kalau terus menerus disampaikan maka akan dikira benar,” tuturnya.

Senada, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, meminta masyarakat jangan pernah lelah untuk menyampaikan bahaya radikalisme dan terorisme.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Bakesbangpol. Karena ini bagian dari upaya kita mewaspadai bahaya laten radikalisme dan terorisme agar tidak masuk di wilayah kita,” terangnya.

Selanjutnya Made berharap kegiatan semacam ini juga bisa dilakukan di wilayah yang lebih kecil yakni di tingkat Kelurahan. Sehingga benar-benar masyarakat dapat mewaspadai bahaya laten radikalisme dan terorisme.

“Radikalisme dan terorisme tidak bisa kita anggap sebagai hal yang tidak ada tapi juga tidak bisa kita anggap sesuatu yang sangat menakutkan juga. Jadi ini adalah hal yang harus kita waspadai bersama,” ujarnya.

Kalau masyarakat sudah tidak peduli dengan tetangga kanan kiri, dengan orang yang hadir di wilayah. Maka itulah tanda-tanda terorisme dan radikalisme akan masuk di wilayah kita.

“Pesan saya adalah tetap menjadi orang Indonesia dengan kebudayaan nusantaranya. Yaitu saling peduli, gotongroyong, tolong menolong, karena hanya dengan itu kita bisa berdiri sebagai suatu bangsa,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa, S.H., M.Han dalam pemaparannya menyampaikan, rasa nasionalisme tumbuh karena kita merasa perlu untuk memerdekakan bangsa ini.

“Bahkan kita punya sloga Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Berbeda-beda tapi tetap satu jua tidak ada kebenaran yang mendua,” ujarnya.

Karena itu jangan sia-siakan pengorbanan para pendahulu. Ingat ini bukan warisan tapi titipan bagi anak cucu untuk dijaga.

“Tolong dipengaruhi di keluarga masing-masing untuk tetap bagaimana cinta Bangsa Indonesia. Kalau di kami ada istilah ‘Jangan Kamu tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu sumbangkan kepada bangsamu. Kita selalu didoktrin seperti itu,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Jejaring Panca Mandala (JPM) Kota Malang, Ir. Bambang Irianto mengatakan, dalam menghalau dan mencegah radikalisme intoleran, dirinya memulai dengan menggerakkan masyarakat untuk membangun lingkungannya, membangun sosial masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena pada dasarnya masyarakat itu sudah melakukan Pancasila dalam tindakan. Yang ditunjukkan dengan kebiasaan gotongroyong,” ungkapnya.

Apa yang ia lakukan kemudian direplikasinnya ke kampung-kampung di seluruh Indonesia dalam jaringan kampung tematik Indonesia.

“Sebenarnya Pancasila suda ada di dalam diri masyarakat. tinggal kita merajut mutiara Pancasila. Karena mempelajari Pancasila harus enjoy, happy dan sejahtera,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi