Politikamalang – Kota Malang, Sejumlah Anggota Komisi B DPRD Kota Malang melakukan kunjungan kerja sekaligus sidak ke lokasi lahan yang rencananya akan dibangun Water Treatment Plan (WTP) oleh Perumda Tugu Tirta, Rabu (31/5/2023).
Ketua Komisi B, Tri Agus Purwono menyampaikan, sidak Anggota Komisi B ini untuk melihat langsung lokasi. Yang akan digunakan untuk pembangunan Water Treatment Plan (WTP) oleh Perumda Tugu Tirta.
“Kita ingin mengetahui lebih lanjut seperti apa rencana pembangunan WTP yang katanya dari pemerintah akan selesai di 2023 ini, ” ucapnya.
Usai dilakukan sidak, Tri Agus menilai harus ada upaya yang lebih keras lagi dari pemerintah agar ini bisa dilaksanakan sesuai target. Karena hingga saat ini kondisinya masih belum ada kegiatan pembangunan.
“Hanya sekedar lahan yang sudah ada milik pemkot. Dan juga belum adanya pembangunan terhadap akses maupun fasilitas yang ada,” ungkap Tri Agus.
Karena itu DPRD Kota Malang dalam waktu dekat nanti hasil dari sidak ini akan tindaklanjuti dengan memanggil pihak-pihak terkait. Agar bisa memberikan gambaran kira-kira seperti apa siteplannya, serta kapan akan mulai dikerjakan dan kapan bisa selesai.
” Sehingga ini bisa membantu menjawab terkait dengan permasalahan kita yang masih kekurangan air baku untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi warga kota Malang,” tandasnya.
Senada, Sekertaris Komisi B, Arief Wahyudi SH mengatakan, hingga hari ini rencana pembangunan WTP ternyata progresnya tidak ada sama sekali. Sehingga sudah selayaknya DPRD Kota Malang segera memanggil pihak terkait.
“Khususnya dari Perum Jasa Tirta (PJT) 1 dan pihak terkait ke 2 yaitu Perumda Tugu Tirta. Akan kita klarifikasi karena masyarakat sudan menunggu. Seban di mana-mana sudah disampaikan bahwa Kota Malang sudah tidak akan kekurangan air lagi. tapi kapan.
Hari ini pun katanya PKSnya sudah selesai dibuat. Namun belum terjadi kegiatan apapun di lokasi yang akan dibangun pengelolaan air di Sungai Bangau ini.
“Kami juga melihat rencana pengelolaan air sungai yang pelaksanaannya dikerjakan dengan melakukan kerjasama dengan Perum Jasa Tirta. Ternyata juga belum ada progres lapangan sama sekali, ” paparnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi B lainnya Jose Rizal menyebutkan, ini adalah kerjasama antara pemerintah kota dalam hal ini Tugu Tirta bekerjasama dengan PJT 1. Dimana dalam Perjanjian Kerjasama ini masing-masing pihak ada hak dan kewajiban.
“Untuk pemerintah Kota Malang dalam hal ini PDAM Tugu Tirta itu sudah dalam proses untuk melakukan lelang untuk jaringan interkoneksinya,” terangnya.
Sementara memang belum terlihat perkembangan apapun yang terkait dengan bangunan WTP. Belum terlihat sama sekali, bentuknya masih lahan kosong.
“Jadi ini perlu dicermati, jangan sampai apa yang di kontribusikan oleh PDAM yaitu pembangunan jaringan interkoneksi itu lebih dulu ada daripada bangunan dari WTP itu sendiri,” pungkasnya. (Agus N)
