Politikamalang – Kota Malang, Semangat Gotongroyong terus ditunjukkan kader DPC PDI Perjuangan Kota Malang. Termasuk dalam mengumpulkan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyebutkan, tahun ini ada sedikit penambahan jumlah hewan kurban. Dimana terkumpul 8 ekor sapi dan 25 ekor kambing.
“Ini hasil gotongroyong, bukan dari DPC saja. Tapi mulai dari anggota DPR RI, DPRD Jawa Timur, fraksi, internal fraksi dan beberapa kader serta simpatisan PDI Perjuangan,” ujarnya di Kantor DPC PDI Perjuangan Jalan Raden Intan Malang, Minggu (10/7/2022).
Untuk penyembelihan hewan kurban, disampaikan Made, dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) guna mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sedangka di kantor DPC hanya untuk melakukan pengemasan.
“Penyembelihan sengaja dilakukan di RPH guna mengantisipasi PMK. Supaya hewan kurban yang kita bagikan ini benar-benar tidak terjangkit penyakit tersebut,” akunya.
Terkait pendistribusian daging kurban disebar bukan hanya di internal PDI Perjuangan saja. Tapi juga kepada seluruh kelompok masyarakat Malang bisa menikmati daging kurban.
“Untuk internal kita siapkan 2.600 kantong paket daging kurban yakni bagi pengurus DPC, PAC, ranting, anak ranting, badan dan sayap. Tapi yang paling terbanyak di pengurusan anak ranting yang berada di masing-masing RT,” ungkapnya.
“Disamping itu kami berbagi langsung kepada masyarakat. Dimana 25 ekor kambing kita sebar di beberapa kelompok masyarakat, takmir masjid, dan beberapa elemen masyarakat yang mengajukan proposal kepada kami. Dan ada satu sapi juga sudah kita korbankan ke salah satu Masjid,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Propinsi Jawa Timur, Dr Sri Untari Bisowarno, MAP menyampaikan, bahwa gotongroyong di DPC PDI Perjuangan Kota Malang sangat kuat. Sehingga satu cabang bisa punya 8 ekor sapi dan 25 ekor kambing kurban.
“Ini adalah sebuah peningkatan rasa syukur dari kader-kader partai. Sehingga kemudian bertambahlah keikhlasannya dan kepatuhannya untuk melaksanakan perintah agama,” tuturnya.
Menurutnya, Hari Raya Iduladha menjadi momen untuk turun ke bawah. Dalam artian membantu masyarakat yang kurang mampu, anak yatim, dan tentu diharapkan mampu memberikan berkah pada kita semua.
“Esensi kurban bukan hanya ucapan saja. Akan tetapi sabar, ikhlas, syukur dan taat, kita semua bangkit dalam momen ini. Sebagaimana kita mencontoh nabi Ibrahim,” pungkasnya. (Agus N)
