Politikamalang – Tingkat Inflasi di Kota Malang di tahun 2023 dapat dikendalikan. Namun demikian, hal tersebut tidak membuat Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berpuas diri.
Berbagai arahan dan penekanan tugas diberikan orang nomor satu di Kota Malang tersebut saat pelaksanaan Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang dalam rangka evaluasi tahun 2023 dan rencana program TPID Kota Malang tahun 2024, Kamis (11/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Hidayat langsung menginstruksikan kepada seluruh anggota TPID Kota Malang untuk melaksanakan beberapa hal. Diantaranya, melanjutan gerakan pangan murah, panen cabai, pengembangan tanam cabai melalui urban farming.
“Termasuk penguatan koordinasi seluruh BUMN terkait pangan dalam rangka Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP). Dan melakukan sidak pasar,” ujarnya.
Wahyu berharap momentum ini menjadi wahana berdiskusi secara terbuka dan konstruktif. Untuk merumuskan program kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
“Tidak hanya menetapkan target-target yang tepat, tetapi juga merancang strategi yang terukur, inovatif, dan terintegrasi. Guna meningkatkan efisiensi serta efektivitas langkah-langkah pengendalian inflasi di Kota Malang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga menekankan agar 9 langkah konkrit dalam pengendalian inflasi daerah yang telah dilaksanakan selama ini perlu makin sistematis diimplementasikan dan dievaluasi.
“Mari kuatkan bersama upaya yang akan kita jalankan agar inflasi Kota Malang dapat terus terkendali,” tegas Wahyu.
“Saya yakin, dengan kerja keras dan sinergi yang baik, TPID Kota Malang dapat mengendalikan inflasi di tahun 2024,” tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang terangkum bahwa inflasi di Kota Malang pada bulan Desember 2023 kemarin, inflasi berdasarkan month to month sebesar 0,22 %, year to year pada angka 2,56% dan year to date ada di 5,56 %; capaian ini semuanya berada dibawah rata-rata provinsi jawa timur dan nasional.