Politikamalang – Kota Malang, Ratusan warga Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang berbondong-bondong mengurus administrasi kependudukan. Melalui Program Jemput Bola Pelayanan Administrasi Kependudukan yang digalakkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) di sejumlah kelurahan.
Jemput bola dilakukan guna mendekatkan pelayanan Dispendukcapil kepada masyarakat. Sekaligus memudahkan masyarakat Kota Malang dalam mengurus Administrasi Kependudukan (Adminduk).
Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Kota Malang, Roos Asri Ratna W, mengaku surprise dengan antusias warga Tulusrejo yang datang untuk mengurus adminduk. Ada sekitar 279 warga yang hadir mengurus Akta kelahiran (AL), Akta kematian (AM), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak (KIA) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
“Rincian warga yang mengurus AL 135, AM 30, KK 34, KTP 48, KIA 32 dan IKD 20. Sehingga totalnya 279 orang,” sebutnya saat ditemui Kantor Kelurahan Tulusrejo, Rabu (18/1/2023).
Menurutnya, jumlah ini terbanyak dibandingkan Jemput Bola di kelurahan lainnya. Bahkan ada beberapa warga di luar Kelurahan Tulusrejo yang mengurus Adminduk di sini.
“Respon warga Tulusrejo sangat bagus sekali. Kebanyakan mereka mengurus akta kelahiran yang terlambat. Misalnya, lansia yang belum memiliki Akta Kelahiran,” terangnya.
Lebih lanjut, Lurah Tulusrejo, Suswanto mengaku, selalu menginformasikan pentingnya administrasi kependudukan kepada warga.
“Pada saat ada kegiatan-kegiatan apapun, selalu kita informasikan arti pentingnya administrasi kependudukan. Apalagi kalau sifatnya akta kematian. Karena ini berhubungan dengan warisan, pensiun atau untuk administrasi lainnya selalu dibutuhkan,” urainya.
Selain itu, pihak Kelurahan juga selalu bekerjasama dengan RW atau semua lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan agar selalu diinformasikan kepada seluruh warga masyarakatnya.
“Terbukti hari ini warga sangat antusias mengurus administrasi kependudukan,” ujarnya.
“Tadi ada dua orang warga masyarakat yang kebetulan memang tidak bisa hadir ke kelurahan.
Satu adalah orang ODGJ dan orang disabilitas. Sehingga kita bekerjasama dengan Dispenduk melakukan perekaman ke rumah,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga, Lilik Handayani mengaku sangat terbantu dengan adanya program jemput bola adminduk dari Dispendukcapil Kota Malang. Pasalnya ia kini bisa mengurus akta kelahirannya.
“Dulu sebenarnya ada surat kelahiran pakai kertas kecil dari dukun beranak. Tapi sekarang sudah hilang,” akunya.
“Jadi saya urus akta kelahiran. Karena sekarang kolektif jadi lebih mudah,” pungkasnya. (Agus N)