Diikuti Puluhan Wartawan, PWI Malang Raya Gelar OKK Angkatan II

Politikamalang
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika. (Foto: Agus N/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKota Malang, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar Orientasi Kewartanan dan Keorganisasian (OKK) Angkatan II – 2022. Bertempat di ruang rapat Paripurna DPRD Kota Malang, kegiatan yang diikuti 93 wartawan dari berbagai media ini dibuka Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, Sabtu (20/8/2022).

Dalam sambutanya, I Made Rian Diana Kartika mengaku sangat mengapresiasi penyelanggaran OKK yang diselenggarakan Malang Raya. Pasalnya, OKK merupakan wadah untuk wartawan mengasa ilmu jurnalistiknya sesuai kode etik.

Made pun mengingatkan, sebaik-baiknya wartawan jika tidak diasa akan tumpul juga seperti pisau.

Iklan

“Saya sederhana saja memberikan masukan. Setajam-tajamnya pisau, jika sering tidak dipakai akan tumpul. Begitu juga wartawan. Jika memang sudah baik tapi kalau tidak OKK kan ya tumpul juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menjelaskan, OKK merupakan tindaklanjut dari adanya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar sebelumnya.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim. (Foto: Agus N/politikamalang)

“Jadi OKK ini merupakan regulasi dari PWI pusat bahwa teman-teman yang sudah lulus UKW harus ikut OKK,” kata dia saat sambutan.

Menurutnya, OKK merupakan modal bagi para peserta agar lebih profesional saat bekerja di lapangan.

Sebab, di OKK ini akan ada pemberian materi tentang kewartwanan dan keorganisasian. Selain itu juga ada tambahan keilmuan tentang jurnalisme.

“Jadi sangat penting agar teman-teman ini sudah siap bekerja secara profesional saat di lapangan nantinya,” ujar dia.

Senada, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim mengatakan, saat ini situasi ruang publik begitu ramai informasi dan begitu banyak pihak yang menerjuni profesi wartawan. Karena itu PWI sebagai salah satu asosiasi profesi jurnalis perlu menegaskan kembali identitas itu seperti apa sejatinya jurnalis yang benar itu. Dan yang sesuai dengan peraturan perundangan.

“Jadi ini bukan sekedar orientasi, tapi menegaskan kembali identitas seperti apa seharusnya jurnalis itu. Sehingga bisa paham posisinya, paham tanggung jawabnya dan paham kewajibannya. Saya kira itu yang paling pentingnya untuk dipahami melalui OKK ini,” tuturnya.

Lutfil berharap, dengan OKK ini ada keseragaman pengetahuan tentang kewartawanan dan tentang keorganisasian.

“Jadi kalau ada di gelombang yang sama pengetaguannya. Tentu akan jadi lebih enak di ruang publik itu akan menjadi merata. Minimal tahu tentang dasar-dasar kewartawanan dan keorganisasian,” tandasnya.

Politikamalang
Puluhan wartawan mengikuti OKK PWI Malang Raya. (Foto: Agus N/politikamalang)

Sementara itu, Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si. turut berpesan kepada para peserta OKK agar tidak boleh lagi membuat berita hoaks atau tidak sesuai fakta.

“Jadi setelah OKK ini tidak ada lagi yang membuat berita hoaks. Karena sudah dapat wawasan jurnalistik dari pembicara-pembicara yang ada,” ujarnya.

Nur Cholis juga menambahkan, wartawan seharusnya juga lebih banyak memberitakan hal-hal yang membahagiakan. Hal ini pun sesuai tag line Nur Cholis ‘Yang Penting Hepi’.

“Tajuk saya yang penting hepi. Berita-berita itu harus gitu. Kita harus menulis berita yang sudah tidak lagi membuat orang deg-degan tapi diselingi juga membahagiakan,” tandasnya.

Sebagai informasi, kegiatan ini terselenggara atas dukungan DPRD Kota Malang, Pertamina Patra Niaga, UMM, Kampus IBU, Malang Jejeg, BPF, OJK, Universitas Negeri Malang, Perumda Tugu Tirta, Polres Malang, Alfamart, dan beberapa lainnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi