Kunjungi Kampung Wonosari Go Green, Ketua DPPPI Siap Dorong Pembentukan Kampung Tematik

Politikamalang
Ketua DPPPI, Sarwono Kusumaatmadja, mendapatkan penjelasan terkait Kampung Wonosari Go Green. (Foto: Agus N/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKota Malang, Kampung Wonosari Go Green Malang kembali menerima kunjungan tamu istimewa. Kali ini kampung yang berlokasi di lingkungan RW 19, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini dikunjungi
Ketua Dewan Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia (DPPPI), Sarwono Kusumaatmadja.

Dalam kunjungan tersebut, Sarwono didampingi Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto, meninjau langsung kondisi lingkungan Wonosari Go Green sekaligus menyapa warga. Usai berkeliling, Sarwono mengaku kagum dengan yang ia lihat di kampung Wonosari Go Green.

“Kondisi di Wonosari Glintung Go Green ini sangat bagus dan bersih. Meskipun mayoritas warganya adalah lansia, tapi justru para lansia inilah yang menjadi penggerak dari gerakan kebersihan di kampung tematik ini,” ujarnya, Sabtu (25/6/2022).

Iklan
Ketua DPPPI, Sarwono Kusumaatmadja, mendapat penjelasan tentang Taman Garuda oleh Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto. (Foto: Agus N/politikamalang)

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Penasihat senior menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini menjelaskan, di masa yang akan datang sampai sekitar 25 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dimana penduduk mayoritasnya adalah orang-orang muda di bawah usia 40 tahun.

Menurutnya, kondisi ini hanya berlaku sekali saja dalam kehidupan suatu bangsa. Jika masa ini sudah lewat, maka komposisi penduduknya akan kembali pada kurva normal.

“Kita satu-satunya negara di Asia sekarang yang sedang dalam kurva bonus demografi. Sehingga kita harus pandai memanfaatkan keuntungan ini. Supaya dapat mengkonsolidasikan dengan mengembangkan kemajuan yang telah dirintis antara lain oleh Bambang Irianto melalui kampung tematik dan juga Glintung Go Green,” urainya.

Selain itu tentunya Bambang Irianto dan kawan-kawan tidak bisa lagi hanya bergerak sendiri. Tapi harus mendapat dukungan kebijakan juga dari pemerintah.

Karena itu lanjut Suwarno, mumpung dirinya sekarang menjadi penasihat kementerian LHK, ia bisa sedikit membantu untuk memberikan masukan kepada KLHK. Supaya kedepannya lebih didorong terbentuknya kampung tematik di berbagai daerah.

Ketua DPPPI, Sarwono Kusumaatmadja, mengunjungi Rumah Prestasi Glintung Go Green. (Foto: Agus N/politikamalang)

“Kita ingin membantu mengembangkan program ini. Sebab program dari Pak Bambang ini bagus sekali, strategis, masa depannya kuat. Karena pada saat yang sama kita uga sedang dalam bonus demografi,” jelasnya.

“Makanya program ini harus digenjot terus. Supaya mindset warga dapat terbentuk secara permanen, bukan temporer,” terang Suwarno.

Sementara itu, Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto mengatakan, kehadiran
Ketua DPPPI kali ini untuk mencermati sekaligus melihat langsung Kampung Wonosari Go Green.

“Apa yang kita kembangkan di sini akan didorong lagi dan diberikan ruang kebijakan-kebijakan KLHK. Supaya role model membangun kampung tematik bisa lebih masif. Karena kalau kampung tematik sudah bergerak, maka tema-tema yang lain termasuk proklim itu akan lebih mudah,” tuturnya.

Disampaikan Bambang untuk membangun sebuah kampung, membutuhkan strategi yang tepat. Contohnya, untuk membangun proklim bukan langsung bangun kampung iklim, karena rata-rata warga aka keberatan.

“Tapi kalau saya bangun kampung tematik, indikator-indikator bertahap kita masukkan. Supaya warga kampung tidak terasa ternyata kampungnya sudah memenuhi indikator-indikator proklim. Itu strategi saya,” ucap Bambang.

“Semoga apa yang dilihat Pak Sarwono akan sampai ke Ibu Menteri LHK,” tandasnya.

Ketua DPPPI, Sarwono Kusumaatmadja bersama Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto. (Foto: Agus N/politikamalang)

Berbicara kampung tematik, harus holistik. Ada lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, termasuk UMKM.

“Jadi membangun kampung tematik bukan hanya tanam menanam saja. Tapi seni budaya, pendidikan dan sebagainya harus disatukan dalam sebuah konsep kampung tematik.

Selain itu dibutuhkan Bambang Bambang yang baru di setiap daerah, bukan hanya dirinya saja.

“Ke depan saya ingin mencetak Bambang Bambang baru untuk membangun lingkungan di sekitar. Karena kampung tematik yang berhasil itu, kalau ada program apa saja tentang kampung semua bisa masuk,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi