Politikamalang – Kota Malang, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya mengunjungi Divisi 2 Kostrad. Selain bersilaturahmi, kedatangan pengurus organisasi wartawan ini juga untuk menjalin kerjasama terkait literasi media.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr.(Han). menyambut positif pelatihan literasi media yang selama ini dilakukan PWI Malang Raya melalui Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI). Pasalnya hal ini akan membantu Humas Divisi 2 Kostrad dalam membuat rilis berita kegiatan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik.
“Kegiatan kita sebenarnya banyak, tapi belum bisa memaksimalkan publikasi,” ucapnya.
Selain itu lanjut Pangdiv, Ibu-ibu Persit juga dirasa perlu untuk mengikuti pelatihan literasi media. Agar bisa lebih bijak dalam bermedia sosial dan tidak sampai terjerat undang-undang ITE.
Karena mereka kadang lupa dengan statusnya sebagai seorang istri Tentara yang memiliki batasan-batasan. Beda dengan orang sipil.
“Kita akan mencari waktu untuk memberikan pelatihan literasi media kepada Ibu-ibu Persit bekerjasama dengan PWI Malang Raya,” tuturnya.
Yang tidak kalah penting, para Ibu-ibu Persit ini juga diharapkan mampu membedakan mana berita hoax mana berita yang benar.
“Jadi mereka paling tidak bisa menyaring berita sebelum dibagikan kepada yang lain,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, menyampaikan, saat ini PWI Malang Raya telah memiliki program SJI. Yang berfungsi untuk meningkatkan profesionalitas profesi wartawan.
Tidak hanya itu, SJI juga bisa menjadi wadah pelatihan jurnalistik bagi masyarakat maupun instansi. Termasuk bagaimana caranya menangkal berita hoax.
Disampaikan Cahyono, selama ini PWI Malang Raya melalui SJI kerap memberikan pelatihan literasi media ke beberapa instansi maupun organisasi. Salah satunya Ibu-ibu Bhayangkari.
“Bahkan kemarin PWI Malang Raya kemarin memberikan literasi media kepada ratusan Kepala Desa dan Lurah se Kabupaten Malang,” pungkasnya. (Agus N)