Share

Forum Silaturahmi Pemuda Nahdlatul Ulama Indonesia Timur nyatakan Dukungan Untuk Kyai Yahya Cholil Staquf dalan Muktamar PBNU Ke 34

Share

Perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama akan segera dilaksanakan pada Desember nanti .
Rais Aam PBNU pun telah meminta Panitia Pelaksana untuk memajukan agenda perhelatan. Di tengah perjalanan panjang Menuju Muktamar PBNU ke 34 ini banyak catatan kritis yang berkembang .

Forum Silaturahmi Pemuda NU Indonesia Timur memberikan catatan tersendiri terkait dengan pelaksanaan Muktamar Kali ini. Fahmi Ismail , Ketua Forum Pemuda NU Indonesia Timur mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama adalah Rumah Besar bagi Kelompok Ahlus Sunnah Wal Jamaah secara eksistensial sangat penting dalam potret kebhinekaan. Selain itu Nilai Nilai substansial perlu di akselerasikan secara terorganisir dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat .

Momentum Muktamar NU kali ini tidak hanya saja sebagai momentum Evaluasi namun lebih dari pada itu ,momentum ini selayaknya menjadi momentum Konsolidasi dan Re Aktualisasi Gerakan .

Iklan

Secara bersama Sekretaris Forum Pemuda NU Indonesia Timur , Gulam Bahri menyatakan bahwa Melihat Problematika Kebangsaan hari ini Nahdlatul Ulama Sebagai Kelompok Mayoritas Muslim Di Indonesia seyognya mampu menjadi kelompok yang Tawasut’ dan Tawazun’.

Forum Pemuda NU Indonesia Timur melihat NU kedepan dalam arah gerak nya membutuhkan Pemimpin yang mampu merepresentasikan Nilai Nilai Aswaja secara intern maupun ekstern organisasi. Dari beberapa sosok yang bermunculan sebagai Calon Ketua Umum PBNU yang akan datang kami melihat sosok KH.Yahya Cholil Staquf sebagai figur Solidarity Maker dan Problem Solver. Hal ini juga tergambar secara psikologis keluarga Besar Nahdlatul Ulama sebelum pelaksanaan Muktamar Di Gelar dari beberapa provinsi telah menyatakan maklumat dukungan terlebih dahulu .
Tentunya hal ini berdasar karena sosok KH.Yahya Cholil Staquf memiliki kompetensi dan integritas yang juga tidak di ragukan lagi. Karakter Inklusif dan Humanis dari sosok Kyai Yahya pun dapat menjadikan kembali Nahdlatul Ulama sebagai epicentrum dan lokomotif Ke Ummatan.