Politikamalang – Malang, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S., bersama dekan FK Dr. dr. Wisnu Barlianto, SpA,(K), M.Si, Med. meresmikan monumen Dwija Monabrata Pratistha, Jumat (7/1/2021).
Monumen tersebut didirikan untuk memberikan penghormatan terhadap jenazah yang dijadikan kadafer bagi mahasiswa FK.
“Seorang dokter harus tahu anatomi tubuh manusia yang sesungguhnya karena hal tersebut tidak bisa hanya belajar dari buku saja,”kata dr. Wisnu Barlianto
dr. Wisnu menambahkan, Dwija Monabrata Pratistha bermakna Guru Bersemayam Dalam Diam.
“Jadi meskipun mereka adalah jenazah tapi sudah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa FK sehingga kita sebut sebagai guru yang bersemayam dalam diam,”katanya.
Monumen Dwija Monabrata Pratistha diletakkan di kompleks pemakaman UB Karang Ploso Kabupaten Malang. Selain monumen, jenazah yang sudah selesai digunakan dikuburkan di lokasi tersebut.
“Kadafer tersebut bukan sampah atau apa. Itu adalah jenazah sehingga kita melakukan proses yang sesuai dengan agama. Kita kuburkan di kompleks pemakaman UB,”katanya.
Selain Monumen Dwija Monabrata Pratistha, Rektor dan Dekan FK juga meresmikan Masjid Nuursy Syifa dan Ruang Research Innovation Public Service And Publication Information (RIIPI) serta Lab and Dep Ilmu Faal.
“Masjid Nuursy Syifa artinya cahaya penyembuh. Harapannya kita lulusan FK bisa menjadi tenaga kesehatan dalam membantu penyembuhan pasien. Selain itu, diharapkan melalui pembangunan masjid ini civitas akademika FK senantiasa tidak hanya sehat secara fisik tapi juga spiritual,”kata dr. Wisnu.
Senada dengan Dekan FK, Rektor menambahkan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga mengembangkan ilmu ilmu berkaitan dengan agama.
“Mudah-mudahan dengan diresmikannya masjid digandeng dengan persemian lab bisa dikawinkan kepentingan agama dengan ilmu sehingga bisa menjadi sangat baik,”katanya. (Djoko Winahyu).