Politikamalang – Kota Malang,Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, MSc memantau langsung kesiapan Perumda Tunas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Malang jelang Iduladha. Didampingi Wakil Walikota Malang, Sofuan Edi Jarwoko dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa.
Ditemui usai peninjauan, Pangdam V mengatakan, operasional RPH Kota Malang selama ini sudah berjalan cukup bagus. Kondisinya juga bersih dan alur pemotongan hewan sudah sesuai prosedur yang ditetapkan.
“RPH Kota Malang sudah siap untuk membantu melaksanakan pemotongan hewan kurban. Bahkan sudah menerima pesanan untuk pemotongan hewan pada saat Iduladha. Dengan kapasitas 100 ekor per hari untuk sapi dan 150 ekor per hari untuk kambing,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Pangdam, secara umum, kasus PMK di Jawa Timur cenderung menurun. Artinya tidak seperti beberapa minggu yang lalu. Tapi tetap Jawa Timur zona merah PMK sehingga perlu penanganan yang serentak dan efiktif.
Karena itu selain mengunjungi RPH Kota Malang, Pangdam juga meninjau Pos-pos penyekatan di Kota Malang yang melibatkan berbagai instansi terkait di dalamnya. Dimana sampai dengan saat ini semua berjalan dengan lancar.
“Penanganan wabah PMK semuanya berjalan sesuai dengan instruksi dari pimpinan pemerintah pusat. Contohnya adalah kegiatan vaksinasi sampai dengan sekarang terus dilakukan,” sebutnya.
Teman-teman di lapangan telah bekerja sangat luar biasa. Baik dari TNI-POLRI dan dinas-dinas terkait lainnya. “Intinya semua instansi terkait bekerja sama di lapangan. Semoga kita berharap PMK ini segera dapat teratasi,” tandasnya.
Senada, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan, sesuai pantauan dari Pangdam V/Brawijaya, RPH Kota Malang sudah sangat siap untuk membantu masyarakat dalam pemotongan hewan kurban.
“Jadi kesimpulannya, kalau di RPH kapasitasnya sudah terpenuhi. Maka pemotongan kurban bisa dilakukan di tempat masing-masing, tetapi harus didampingi oleh dinas ketahanan pangan dan pertanian,” tuturnya.
Sementara itu, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa, berharap penyelenggaran pemotongan hewan kurban bisa berjalan dengan aman dan lancar. “Semoga wabah PMK bisa segera teratasi. Tentunya dengan kerjasama yang baik dari berbagi instansi terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tunas, Dodot Tri Widodo menyebutkan, sudah ada beberapa yang mendaftar untuk dilakukan penyembelihan hewan kurban di RPH Kota Malang. “Ada empat hari efektif di RPH Kota Malang untuk penyembelihan hewan Kurban. Karena ada yang mulai penyembelihan tanggal 9 Juli dan ada yang mulai tanggal 10 Juli,” sebutnya.
Menurut Dodot, RPH bukan satu-satunya tempat untuk penyembelihan hewan kurban. Karena di masyarakat juga sudah terbiasa melaksanakan kurban di masing-masing RT atau RW.
Namun kali ini agak istimewa karena ada PMK. Kalau tidak ada PMK mereka bisa melakukan dengan cara-cara yang sebelumnya. “Karena ada PM, boleh dilaksanakan di luar tapi harus diawasi oleh dokter. Tujuannya supaya kalau ada pemotongan itu di cek semua, baik dagingnya, jeroannya, apakah ada virus atau tidak. Kalau yang membahayakan dibuang,” pungkasnya. (Agus N)