Share

Berikan Pemahaman, KPU Kabupaten Malang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Politikamalang
KPU Kabupaten Malang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024. (Foto: Ist/politikamalang)

Share

Politikamalang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang menggelar Sosialisasi dan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2024. Dengan menghadirkan pemilih dari wilayah Kepanjen yang memang terdaftar di DPT, untuk menggunakan hak pilihnya.

Bertempat di Kantor KPU Kabupaten Malang, Rabu (27/11/2023), simulasi ini dilakukan untuk memastikan semua pihak yang terlibat memahami tata cara pemungutan dan penghitungan suara dengan baik.

Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan, memang dari awal sudah direncanakan untuk dilakukan simulasi pemungutan suara. Untuk mengetahui segala proses sejak dimulai dibuka Tempat Pemungutan Suara (TPS) jam 7.00 WIB sampai nanti ditutup jam 13.00 WIB.

Iklan

“Dari simulasi ini nanti apa yang kemungkinan terjadi. Apa yang harus dilakukan oleh pemilih, apa yang harus dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), maupun oleh petugas ketertiban. Termasuk apa yang tidak boleh dilakukan di dalam TPS,” jelasnya.

Politikamalang
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika. (Foto: Agus N/politikamalang)

Dari proses penggunaan hak suaranya tentu ada yang berbeda-beda, tergantung dalam situasi dan kondisinya. Misalnya dalam kondisi sedang sakit atau disabilitas, itu bagaimana perlakuan saat di dalam TPS. Apa disediakan kursi atau alat bantu lainnya, atau bisa menggunakan pendamping.

Minimal situasi TPS nantinya seperti ini. Yang jelas pintu masuk dan pintu keluar harus bisa diakses oleh kursi roda. Dan tidak ada tangga untuk naik masuk ke TPS.

“Kemudian tadi juga ada simulasi pewarta yang masuk kemudian disuruh keluar. Itu situasi sebenarnya nanti di TPS bahwa siapapun tidak boleh berada di dalam TPS kecuali KPPS, petugas ketertiban dan pemilih. Serta saksi maupun pengawas yang lain,” ungkapnya.

Mahardika mengatakan, melalui simulasi ini diharapkan para pemilih maupun KPPS jadi tahu bagaimana proses yang akan terjadi di TPS nanti. Apa yang harus dilakukan oleh pemilih dan apa yang harus dilakukan oleh KPPS.

Bentuk simulasi ini kita dokumentasikan, nanti juga sebagai bahan sosialisasi. Supaya masyarakat juga mengetahui bagaimana proses penggunaan hak suaranya di TPS.

“Paling utamanya juga untuk memastikan dan menunjukkan kepada publik bahwa kita sudah siap menyelenggarakan Pemilihan Umum 2024,” pungkasnya.