Share

Siap Jadi N 1, Ardantya Syahreza Bergabung dengan Golkar

Politikamalang
Ardantya Syahreza. (Foto: Ist)

Share

Politikamalang – Per tanggal 2 Juli 2024, Ardantya Syahreza, Dewan Penasehat DPD PSI Kota Malang, mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia. Ardantya telah melayangkan surat permohonan pengunduran diri baik sebagai anggota PSI dan secara otomatis undur dari jabatan Dewan Penasehat DPD PSI Kota Malang.

Ardantya telah bergabung dua kali ke PSI. Pertama kali yaitu pada bulan April 2018 bersama istri, Sofia Ambarini, yang kala itu maju sebagai calon legislatif DPR RI dari PSI Dapil Malang Raya. Ardantya adalah Sekretaris Jenderal Relawan J2P.id dan mendukung penuh pasangan capres-cawapres Jokowi Amin.

Setelah non aktif sebagai anggota PSI karena kesibukan usaha dan masa COVID 19, pada bulan Oktober 2023, Ardantya bergabung kembali dan memiliki KTA PSI dengan nomor KTA S317420230558705. Ardantya sangat aktif mendukung pasangan capres cawapres Prabowo Gibran melalui PSI, TKD Kota Malang dan Relawan Pilar 08 sebagai Ketua Malang Raya.

Iklan

Ardantya tercatat telah mendaftarkan diri sebagai salah satu bakal calon walikota Malang untuk periode 2024-2029 melalui PSI sebagai salah satu kader kala itu.

Namun dalam ikhtiarnya untuk menjadi calon walikota Malang, Ardantya undur diri dari PSI dan telah bergabung menjadi kader Golkar. Ardantya Syahreza sekarang memiliki KTA Golkar dengan nomor NPAPG 317.402.201276.0004.

Golkar yang memiliki 6 kursi DPRD dari hasil pileg yang lalu di Kota Malang, serta pemenang kedua di Pileg nasional, dipercayai memiliki kekuatan tersendiri untuk dapat memimpin suatu poros koalisi dan mengusung seorang sosok Calon Wali Kota Malang berikutnya.

Tercatat, Ardantya telah menerima surat tugas dari Partai Golkar sebagai Calon Wali Kota Malang dan diminta untuk segera membangun komunikasi politik dengan partai politik lain dalam upaya membangun koalisi untuk mengusung calon walikota dan wakil walikota Malang sebelumnya.

Ardantya Syahreza menjelaskan alasan dirinya mengundurkan diri dari PSI. Karena PSI dalam pemilihan Wali Kota Malang kali ini tidak bisa mengusung calon untuk N1 karena jumlah kursi yang hanya 2 kursi.

Selain itu Ardantya mengaku juga telah mendapat undangan untuk didukung DPP Golkar untuk maju N1, sebagai tokoh muda, dan memiliki latar belakang profesional. Serta, mampu berkomunikasi dan memiliki akses network dengan berbagai pihak di pemerintah pusat. Baik itu Menteri, dan DPP para lintas partai politik pusat.

“Saat ini, DPP Golkar sedang menggelar survey di kota Malang. Hasil Survey tersebut, akan menjadi pertimbangan DPP Golkar untuk langkah selanjutnya,” ujarnya.