Share

Cegah Diare, Anggota DPRD Kota Malang Ajak Sukseskan Program Vaksinasi Rotavirus

Anggota DPRD Kota Malang Dra. Wiwik Sukesi. (Foto:Istimewa)

Share

Politikamalang – Anggota DPRD Kota Malang Dra. Wiwik Sukesi, DR., M.Si., mengajak masyarakat Kota Malang untuk menyukseskan program vaksinasi Rotavirus. Dari 34 daerah di Jatim, Kota Malang mendapat kehormatan perdana menggelar program vaksinasi ini. Vaksinasi ini untuk mencegah diare khususnya pada bayi yang kasusnya banyak menyebabkan kematian.

Dikatakan Wiwik Sukesi, angka kematian bayi akibat diare mengalami lonjakan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Pusat menggelontarkan program imunisasi antigen baru Rotavirus yang merupakan wujud komitmen Pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada bayi dan anak. Terutama melindunyi dari penularan penyakit diare yang dapat dicegah dengan imunisasi.

“Maka perlu sosialisasi imunisasi Rotavirus agar masyarakat tidak enggan dan tidak takut. Dengan imunisasi ini, nantinya daya imun anak Indonesia akan jauh lebih bagus,” ucapnya Jumat (20/10/2023).

Iklan

Ditemui di acara Advokasi dan Sosialisasi Program Imunisasi yang digelar Dinkes Kota Malang di Hotel Atria Kota Malang. Wiwik Sukesi menerangkan, Rotavirus ini merupakan program dari Pemerintah pusat, yang tentunya sudah melewati berbagai kajian. Hingga kemudian pelaksanaannya diteruskan ke Pemerintah daerah, khususnya Kota Malang yang mendapat kesempatan perdana.

“Mumpung gratis, yang jika harga normal mencapai 800 ribu untuk sekali imunisasi. Padahal kebutuhannya harus mencapai empat kali imunisasi untuk mendapat hasil maksimal,” tuturnya.

Anggota Komisi D ini menilai, program imunisasi nasional ini perlu disosialisasikan. Agar masyarakat luas memahami pentingnya Rotavirus ini. Lantaran kasus kematian pada bayi yang terjangkit diare masih tinggi. Nah untuk menanggulanginya diperlukan imunisasi Rotavirus ini.

Sosialisasi kali ini melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah, komunitas perempuan, yang digandeng untuk bersama-sama menyukseskan program kesehatan ini.

“Kami gandeng Posyandu, tim penggerak PKK, untuk turut serta membantu menyosialisasi hingga program ini sampai ke tingkat paling bawah, yaitu RT,” tandasnya.

DPRD Kota Malang sendiri berkomitmen untuk siap mendampingi pelaksanaan program ini. Termasuk mengawal dalam hal penganggaran agar tepat sasaran. Pihak legislatif menurut Wiwik akan mendorong Pemkot Malang menganggarkan alat suntik sebagai barang habis pakai di APBD. Termasuk pula, dana untuk promosi dan koordinasi jejaring hingga sampai ke masyarakat bawah.

“Kami akan melakukan pengawasan pelaksanaan vaksin. Nantinya di mana saja, sasarannya sudah mencapai berapa, dan kemudian menelaah kendala yang barangkali ada,” pungkasnya.