Share

DPR Dukung Eksistensi Bank BTN Dalam Pemenuhan Pembiayaan Rumah Rakyat

Politikamalang
Foto bersama H Ali Ahmad bersama peserta kegiatan sosialisasi. (Foto: Mukhsin Thaleb/politikamalang)

Share

PolitikamalangKabupaten Malang, Komisi VI DPR mengakui peran aktif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sangat penting dalam menjalankan fungsinya sebagai bank yang fokus pada pembiayaan rumah rakyat. Peran tersebut perlu didukung berbagai stakeholder termasuk Komisi VI DPR. Agar Bank BTN bisa lebih besar lagi dalam membiayai rumah rakyat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Anggota Komisi VI DPR RI, Dapil Malang Raya, Ali Ahmad SH, menyampaikan, Backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, bukanlah tugas dari Bank BTN semata untuk bisa mengurangi angka yang sangat tinggi tersebut .

Politikamalang
Anggora Komisi VI DPR RI, H Ali Ahmad saat memberikan sambutan. (Foto: Mukhsin Thaleb/politikamalang)

“DPR akan mendukung dengan menerbitkan berbagai regulasi agar sektor pembiayaan perumahan bisa tumbuh,” ujarnya, Senin (5/6/2023).

Iklan

Sektor properti khususnya perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya dampak langsung dari sektor peruma han akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya.

“DPR juga mengapresiasi Bank BTN yang berkontribusi sangat besar terhadap suksesnya program sejuta rumah yang menjadi andalan Pemerintahan Jokowi. Selain mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sektor perumahan juga menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah,” ungkap Gus Ali sapaan akrabnya.

Politikamalang
Pemateri kegiatan sosialisasi BUMN. (Foto: Mukhsin Thaleb/politikamalang)

Sehubungan dengan hal tersebut, DPR mendukung Relaksasi POJK 48/POJK.03 /2020 untuk Sektor Perumahan diperpanjang. Hal ini penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan.

DPR juga meminta kepada pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait pembangunan perumahan untuk mendukung gerakan masyarakat mudah punya rumah seperti memberikan kemudahan perizinan. Pasalnya, peluang bisnis pembangunan perumahan terbuka sangat lebar, dimana masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah termasuk para milenial yang jumlahnya sekitar 31% dari total penduduk Indonesia.

“Kemudian perbankan seperti Bank BTN perlu terus dilibatkan dalam penyaluran program bantuan sosial pemerintah,” sebutnya.

“Terakhir, DPR akan mengawal percepatan impelementasi Bank Tanah untuk memastikan ketersediaan lahan agar memudahkan su plai rumah terjamin dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. (Faiz)