Politikamalang – Jelang pencoblosan, seruan untuk menolak praktek politik uang terus digaungkan. Mulai dari lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, akademisi, hingga generasi muda.
Gerakan ini didasari oleh kesadaran akan dampak negatif politik uang, yang tidak hanya melemahkan kualitas pemimpin yang terpilih, tetapi juga menciptakan budaya korupsi dalam pemerintahan.
Hal yang sama juga dilakukan Anggota F-PKB DPRD Kota Malang, M. Anas Muttaqin. Menurutnya, praktek politik uang dapat merusak demokrasi yang selama ini telah dibangun.
Karena itu, diperlukan kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk tegas menolak praktek politik uang. Utamanya dalam gelaran Pilkada serentak kali ini.
“Kerjasama antara Bawaslu, Kepolisian dan masyarakat sangat diperlukan untuk sama-sama mengawasi jalannya Pilkada. Termasuk kemungkinan adanya ‘serangan fajar’ politik uang yang dilakukan timses pasangan calon,” ujarnya.
“Terlebih saat ini DPC PKB Kota Malang juga telah membentuk Satgas Anti Politik Uang di seluruh Kecamatan dan Kelurahan di Kota Malang,” imbuhnya.
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Kota Malang ini, optimis Pasangan Calon Abah Anton dan Dimyati Ayatollah (ABADI) yang PKB usung bisa menang di Pilkada Kota Malang.
“Kami yakin pasangan ABADI bisa menang di Pilkada Kota Malang. Meskipun tanpa melakukan politik uang,” pungkasnya.