Share

Komisi C DPRD Kota Malang Sampaikan Catatan Akhir Tahun, Capaian 2024 dan Target Prioritas 2025

Komisi C
Komisi C DPRD Kota Malang sampaikan catatan akhir tahun 2024. (Foto: Ist)

Share

Politikamalang – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyampaikan catatan akhir tahun 2024. Yang mencatat sejumlah capaian penting bersama mitra strategis sekaligus menetapkan target prioritas untuk tahun 2025.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Muhammad Anas Muttaqin mengatakan, catatan akhir tahun disampaikan dalam rangka evaluasi dan penyusunan langkah strategis ke depan bersama mitra kerja strategis. Yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), Bagian layanan pengadaan barang dan jasa (BPBJ) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Disampaikan Anas, banjir sudah menjadi masalah klasik yang terus dihadapi masyarakat Kota Malang. Karena itu Komisi C mendorong agar ada percepatan pelaksanaan desain teknis atau detail engineering design (DED).

Iklan

“Khususnya untuk penanganan banjir di lokasi-lokasi kritis seperti
di jl.letjen sutoyo – jl. JA. Suprapto kawasan rampal celaket, jl. bondowoso – jl.
Tidar, di jl. soekarno hatta (Suhat), bantaran sungai muharto (kedungkandang),” ujar Anas.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Muhammad Anas Muttaqin. (Foto: Ist)

Selain itu, pihaknya juga mendorong adanya percepatan implementasi Perda terkait jasa konstruksi, penyelenggaraan sumber daya air dan bangunan gedung, serta perda penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan pemukiman.

Selanjutnya untuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihaknya mendorong implementasi teknologi modern seperti local service delivery
improvement program (LSDP). Selain itu juga pengelolaan briket untuk efisiensi pengelolaan sampah kota.

“Kami mendorong DLH soal penyelesaian soal sampah. Ada pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Selain itu pemenuhan RTH kita dorong untuk pemenuhan RTH ideal,” terang Anas.

Sedangkan untuk Dishub, Komisi C menyoroti terkait wacana transformasi publik, yakni dengan skema Buy The Service (BTS). Dimana menurut Anas, Pemkot Malang di doromg agar skema BTS dapat dilakukan percepatan.

“Integrasi sistem transportasi publik dengan kawasan strategis untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas,” imbuh Anas Anas didampingi Wakil Ketua Komisi C, Dito Arief dan Anggota lainnya yang hadir di antaranya Arief Wahyudi, Sony Rudiwiyanto dan Tinik Wijayanti.

Selain itu, pihaknya mendorong adanya optimalisasi sistem digitalisasi parkir dengan memanfaatkan teknologi QRIS dengan manajemen yang telah terintegrasi. Hingga mengawal implementasi Perda terkait lalu lintas, angkutan jalan, dan pengelolaan
parkiran untuk efektivitas dan akuntabilitas.

Ditambahkan Wakil Ketua Komisi C, Dito Arief persoalan parkir dan kemacetan menjadi catatan penting. Kedepan, program transportasi publik akan dikuatkan melalui kajian dan realisasi segera program Buy the Service (BTS) sebagai solusi peningkatan transportasi publik.

” Integrasi sistem transportasi publik dengan kawasan strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Kami akan mengawal juga percepatan pembangunan parkir bertingkat di kawasan Kayutangan untuk menambah kapasitas parkir, mengatasi kemacetan, dan meningkatkan PAD,” tegas Dito.

Ia menambahkan, optimalisasi sistem digital parkir dengan teknologi QRIS dan manajemen terintegrasi untuk meningkatkan Retribusi Parkir akan dikuatkan dan diawasi. Dikatakannya, kajian potensi kenaikan target PAD retribusi parkir berdasarkan data potensi kendaraan agar bisa mencapai target PAD di 2025 sesuai target yaitu Rp 22,5 miliar (parkir tepi jalan umum Rp 17 miliar dan Rp 5,5 miliar parkir khusus).

Sementara Anggota Komisi C Arief Wahyudi menyoroti permasalah sampah serta pengoptimalan alat pengolah sampah di supit urang.

“Kami kedepan akan mendorong pemkot untuk menyediakan fasilitas agar masyarakat bisa lebih sadar mengelola sampah. Salah satunya menyediakan peralatan komposter di tiap riap RT atau RW,” pungkas Arief Wahyudi.