Share

Konfercab NU Kota Malang Digelar Di Uwiga

Share

Politikamalang – Malang, Konferensi Cabang (Konfercab) ke-15 Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang bergulir hari ini, Minggu (6/2).

Konfercab PCNU Kota Malang ini terselenggara di Kampus II Universitas Widyagama Malang.

Konfercab ke-15 ini tak luput juga dari izin yang telah dipenuhi dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Iklan

Izin pun telah disetujui oleh tim Satgas Covid-19 dan Pemkot Malang.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang, Dr. KH. Isyroqunnajah mengatakan, kemiskinan dan intoleransi adalah musuh bersama.

Di Kota Malang, kemiskinan dalam tiga tahun terakhir terus meningkat angka statistiknya.

Begitu pula dengan Indeks Kota Toleran yang dirilis oleh Sentra Press tahun 2020 berada para peringkat 68 dari 94 Kabupaten/Kota yang disurvei.

“Kami mendorong Pemerintah Kota Malang untuk mengarusutamakan moderasi beragama di instansi-instansi pemerintah, membuat kebijakan pembangunan berkelanjutan (suistainability development), mengurangi sampah plastik, emisi karbon, serta membentuk forum multipihak (hexahelix) sebagai kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian umat,” ujar pria yang akran disapa Gus Is.

Tak hanya itu, Gus Is juga berfokus pada pembangunan Malang Creative Center (MCC) yang bisa menjadi ujung tombak hexahelix dalam meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat Kota Malang.

“Malang Creative Center (MCC) bisa dioptimalkan dalam mewujudkan hal ini (hexahelix),” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji dalam pengarahannya menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang sudah banyak diisi oleh para ahli dan profesor yang dilihat saat ini masuk dalam jajaran kepengurusan PCNU Kota Malang.

Artinya, strategi menerapkan hexahelix dalam setiap kebijakan pengentasan kemiskinan akan semakin terang dengan adanya keterlibatan dari Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang.

“Dengan tema Konfercab yang dipilih panitia saat ini menunjukkan bahwa PCNU Kota Malang menegaskan sudah punya modal sosial yang besar dan saatnya untuk semakin memantapkan peran-peran strategis dalam membangun kemandirian dan keadaban umat,” ungkapnya.

Disisi lain, dikatakan Sutiaji, Kota Malang yang saat ini pertumbuhan ekonominya bisa mengalahkan Kota Surabaya dan prosentase kemiskinan ada di 7 persen, ia memiliki harapan besar kepada peran NU untuk bisa membantu Pemkot Malang dalam berbagai programnya dan peran serta kembali menumbuhkan Kota Malang.

“Ini luar biasa. Memantapkan peran, bagaimana program-program bisa lebih baik lagi. NU menguatkan pemahaman dan literasi. Alhamdulilah selama ini sinergi dan akselerasi kita terus dibangun,” pungkasnya.

Perhelatan Konfercab ke-15 PCNU Kota Malang secara resmi dibukan oleh Katib Syuriah PWNU Jawa Timur Drs. KH. Safruddin Syarif.

Dalam sambutannya dia memberikan pesan bahwa perhelatan konferensi lima tahunan ini pasti akan dipenuhi dinamika-dinamika yang mengarah pada penyegaran-penyegaran organisasi.

Acara pembukaan Konfercab ke-15 PCNU Kota Malang dihadiri oleh stakeholder hexahelix.

Yaitu Walikota Malang, Wakil Walikota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, perwakilan Dandim 0833 Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, para pimpinan Perguruan Tinggi Malang, Ketua MUI, pimpinan Ormas-ormas se Kota Malang.

Hadir pula Ketua Partai Politik se-Kota Malang dan para peserta delegasi dari Pengurus Cabang, Majelis Wakil Cabang dan Ranting sebanyak 600 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, didampingi oleh tim Satgas Covid-19 NU Malang Raya.(yds)