Politikamalang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menetapkan jadwal debat publik bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Dimana debat pertama dijadwalkan berlangsung pada 26 Oktober 2024 mendatang, kemudian disusul debat kedua di tanggal 9 November dan debat terakhir 20 November 2024.
Ketua KPU Kota Malang, Muhammad Toyyib mengatakan, saat ini KPU tengah dalam proses pembentukan tim perumus dan panelis yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Untuk memastikan kualitas debat yang komprehensif dan relevan dengan isu-isu lokal.
“Nama-nama calon perumus dan calon panelis sudah kami kumpulkan semua. Insyaallah sudah lengkap, tinggal melakukan koordinasi rapat teknis antara perumus dan panelis,” jelas Toyyib, ditemui usai acara Media Gathering, Jumat (18/10/2024).
Toyyib mengatakan, salah satu fokus tim perumus yakni menyusun tema besar yang akan menjadi dasar pembahasan dalam debat. Selain itu, menurutnya KPU akan memberikan data dan informasi terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang sebagai acuan.
“Dengan begitu, baik perumus maupun pasangan calon Pilkada akan mengarahkan debat pada satu konsentrasi yang sama, yakni RPJMD Kota Malang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Toyyib menyebutkan, jumlah perumus yang ditetapkan sebanyak 5 orang, yang akan bekerja mulai dari debat pertama hingga debat ketiga. Sementara panelis yang dilibatkan mencapai 15 orang, dengan masing-masing lima panelis untuk setiap debat.
“Sedangkan panelis setiap debatnya adalah 5 orang berbeda, sehingga panelis membutuhkan 15 orang. Ini belum sama sekali kami mengundang mereka. Tapi dalam waktu dekat kami akan mengundang mereka untuk menberikan arahan terkait teknis debat,” ungkapnya.
Toyyib juga menyampaikan KPU Kota Malang telah menyiapkan 6 tema besar yang akan menjadi fokus debat publik kali ini. Tema pertama yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diikuti dengan tema memajukan daerah, meningkatkan pelayanan publik, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pembangunan daerah dengan program nasional, dan memperkokoh persatuan bangsa.
“Nanti tema besar ini akan kami berikan kepda perumus. Di situ ada unsur lokalitas yang perlu disesuaikan dan akan dikembangkan oleh perumus,” pungkasnya.