Majelis Forhati Jawa Timur bekerjasama dengan Majelis Daerah Forhati Lumajang menggelar kajian online dengan tema “ Memahami Kondisi Kejiwaan Penyintas Bencana Alam”, Selasa, 14 Desember 2021.
Acara yang terselenggara ini dalam rangka menyiapkan relawan trauma healing pasca bencana. Peserta dari webinar kali terdiri dari seluruh jajaran Forhati Wilayah Jawa Timur, MD Forhati se-Jawa Timur, Kahmi dan HMI. Jajaran MD Forhati Lumajang yang diketuai Fatih Aisyah telah menghimpun dan mengkoordinir adik-adik HMI kurang lebih 20 orang siang ini juga mengikuti diskusi via zoom meeting secara bersama-sama di Rumah Pintar Pemilu Kantor KPU Kabupaten Lumajang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya terkait Gunung Semeru yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB. Dampak dari bencana ini tak hanya puluhan korban jiwa yang meninggal dunia, juga ratusan rumah yang rusak parah, serta ribuan orang yang terdampak.
Berangkat dari kondisi ini kegiatan diskusi online yang merupakan besutan salah satu program dari bidang Kesehatan di MW. Forhati Jatim dipandang sangat perlu diadakan sebagai wujud dari pengabdian keilmuan dan kepedulian terhadap warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Acara diskusi online dibuka langsung oleh Presidium Forhati Wilayah drg. Anis Khoirin. Lebih lanjut dalam sambutannya presidium Forhati ini yang berprofesi sebagai Dokter Gigi menekankan pentingnya Forhati hadir ditengah situasi saat dan pasca bencana. “Pasti duka mendalam dirasakan para korban dan warga terdampak lainnya. Butuh waktu yang cukup lama tidak hanya kehilangan harta bendanya dari sisi psikologis korban perlu adanya pendampingan yang intens dalam jangka panjang guna pemulihan psikis mereka pasca terjadinya bencana.
Maka pada moment seperti inilah Kahmi, Forhati hadir dengan segala sumber daya optimal mengisi ruang-ruang kosong yang bisa di darma baktikan buat masyarakat Lumajang”,pungkasnya.
Kajian secara virtual ini dimoderatori langsung oleh Forhati Lumajang yang sekaligus pengurus MW Forhati Jatim Nanis, dengan menghadirkan nara sumber dr. Dearisa Surya, Sp-K.J (Psikiater senior di FK UB-RSSA, alumni HMI FK UB). Tema menarik Memahami Kondisi Kejiwaan Penyintas Bencana Alam dibawakan secara runtut oleg dr. Surya. Dalam paparan materinya beliau menampilkan peta potensi bencana dalam khurun waktu setahun di 2021. Respon pada kondisi krisis bagi para korban terdampak langsung akibat bencana serta gangguan jiwa setelah bencana digambarkan dengan sangat detail. Orang-orang yang mungkin rentan dan butuh bantuan khusus dalam krisis:
- Anak-anak, termasuk remaja
- Orang dengan kondisi atau cacat kesehatan
- Orang yang beresiko mengalami diskriminasi atau kekerasan.
Acara semakin hidup di sesi akhir acara dengan antusiasme peserta yang secara aktif bertanya seputar terapi healing. Diharapkan dari agenda awal MW-Forhati Jatim dan MD Forhati Lumajang menggelar diskusi online ini sebagai pelecut semangat menumbuhkan empati sosial kemanusiaan dengan membentuk tim relawan yang nantinya mendarmabaktikan tenaga, fikiran, keilmuannya secara berkesinambungan dalam jangka panjang melakukan pendampingan kepada para korban tentunya tetap berkoordinasi dengan dinas instansi terkait. (MDW/red)