Share

Pemkot Malang dan PJT l Komitmen Penuhi Kebutuhan Air Bersih dengan Water Treatment Plant

Politikamalang
Walikota Malang dan Direktur PJT I . (Foto: Ist/politikamalang)

Share

PolitikamalangKota Malang, Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Malang segera diperkuat dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Permukaan/Water Treatment Plant (WTP). Proses tersebut diawali dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Malang dengan Perum Jasa Tirta I di Malang, Sabtu (31/12/2022).

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kesepakatan yang terjalin menjadi realisasi menuju kemandirian ketersediaan air baku yang telah lama dicita-citakan.

“Di awal 200 liter per detik, nanti bertahap kita tingkatkan ke 500 hingga 1.500 atau 2.000 liter per detik. Harapan kami kedepan, semakin ada jaminan bahwa masyarakat kita tidak kekurangan air bersih. InsyaAllah percepatan, mudah-mudahan Agustus 2023 sudah operasional dan terealisasi,” ujar Sutiaji.

Iklan
Politikamalang
Penandatangan kesepakatan bersama Pemkot Malang dan PJT I tentang penyediaan air bersih. (Foto: Ist/politikamalang)

Pasca kesepakatan bersama, lanjut Sutiaji, percepatan hal-hal teknis segera dilakukan minggu depan lewat skema Business to Business antara Perumda Tugu Tirta dengan Perum Jasa Tirta I.

“Pemkot Malang juga telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 18.000 meter persegi atau 1,8 hektar di area Sungai Bango yang akan digunakan membangun WTP,” sebutnya.

Secara teknis Direktur Utama Jasa Tirta I Dr. Ir. Raymond Valiant Ruritan, ST, MT memastikan bahwa kualitas air Sungai Bango cukup baik untuk dilakukan proses penjernihan melalui fasilitas WTP yang akan dibangun.

“Sungai Bango dan sungai Metro lebih jernih (dibanding Brantas). Sehingga operasional penjernihan pun lebih murah dan baik kualitasnya. Kita memakai sistem filtrasi dan airnya meskipun dari sungai pasti kualitasnya air minum sesuai standar permenkes”, terang Raymond.

Pengelolaan sistem serupa telah dikembangkan di Lamongan dan operasional berjalan sukses. Sehingga Raymond optimis jika potensi air permukaan di Kota Malang bisa dioptimalkan sampai dengan 1.500 bahkan 2.000 liter per detik .

“Sehingga kebutuhan masyarakat dan pengamanan ketersediaan air bagi Kota Malang kedepan dapat terjamin,” pungkasnya. (Agus N)