Share

Raih Predikat Juara Platinum, Pemkot Malang Borong Lima Penghargaan di Anugerah Humas Indonesia

Politikamalang
Walikota Malang menerima penghargaan di ajang AHI. (Foto: Agus N/politikamalang)

Share

PolitikamalangKota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meraih predikat Juara Platinum di ajang bergengsi Anugerah Humas Indonesia (AHI) tahun 2022. Dengan raihan trophy terbanyak di seluruh kategori sektor Pemerintah Daerah.

Di ajang tersebut, lima penghargaan sekaligus berhasil diraih Pemkot Malang. Yakni Kategori Media Internal, Sub-Kategori E-Magazine, BALAIKOTA NEWS, Edisi 1, 1 April 2022. Kemudian Kategori Media Internal, Sub-Kategori Video Profile dan Kategori Kanal Digital, Sub-Kategori Media Sosial Instagram yang berhasil diraih melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang.

Selain itu, Walikota Malang, Sutiaji dianugerahi sebagai Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022. Dan Pemerintah Kota Malang sebagai Institusi Terpopuler di Media Digital 2022.

Iklan

Atas capaian tersebut, Walikota Malang, Sutiaji mengaku sangat bersyukur. Menurutnya, prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras yang selama ini dilakukan secara bersama-sama.

Politikamalang
Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, saat menerima penghargaan di ajang AHI. (Foto: Agus N/politikamalang)

Diakui Sutiaji, peran humas snagat penting terutama sebagai corong dalam menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah ke masyarakat.

“Saya berharap dan saya yakin bahwa melalui humas ini informasi bisa tersalurkan dengan baik. Sebab jika terjadi stagnasi informasi, bisa terjadi pula stagnasi kebijakan,” tuturnya.

“Mudah-mudahan, kami ke depan jauh lebih bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kehumasan Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos menjelaskan, untuk kategori pimpinan terpopuler ini terdiri dari berberapa kategori. Ada tingkat kementerian, kelembagaan dan juga pemerintah daerah.

“Alhamdulillah untuk pemerintah daerah, Walikota Malang menerima kategori yang dimaksudkan,” sebutnya.

Adapun untuk performa kinerja pemerintah kota, dalam hal ini perangkat daerah, khususnya penghargaan berkaitan dengan pengembangan media internal. Salah satunya diperoleh Dinas Kominfo Kota Malang melalui produknya e-magazine.

“Tentunya penghargaan yang diberikan AHI ini sangat kami apresiasi sebagai bentuk motivasi kami,” ucapnya.

Dalam forum humas Indonesia ini, lanjutnya, diawali dengan proses semacam assesment oleh tim juri. Kemudian ada forum workshop juga. Dimana dalam forum tersebut rekan-rekan humas saling sharing knowledge.

“Hal ini menjadi penguat pada kami dalam memberikan layanan terbaik khususnya di bidang kehumasan,” tandasnya.

Sementara itu, Founder and CEO Humas Indonesia, Asmono Wikan menyampaikan, kompetisi program komunikasi ini bertujuan untuk mengapresiasi peran dan kontribusi para insan humas. Dalam mengkomunikasikan praktek terbaik penerapan inovasi keterbukaan informasi publik di setiap oraganisasi atau corporasinya.

Karena itu menurut Wikan, Humas mempunyai fungsi yang sangat strategis. Tanpa ada humas saya rasa sebuah organisasi tidak akan bisa hebat.

“Karena keberadaan mereka di masing-masing itu akan membawa sebuah organisasi melambung tinggi menggapai reputasi yang tak terhingga,” tuturnya.

Wikan menyebutkan, pada gelaran AHI ke empat ini ada 59 badan publik yang berkompetisi sejak dua bulan lalu kita berproses. Dan malam ini ada 38 badan publik yang meraih kemenangan. Dan ada juga 102 trophi dari 286 entri yang masuk.

“Di luar itu kami juga memberikan penghargaan pemimpin terpopuler dan institusi terpopuler di media digital,” sebutnya.

Lebih lanjut, Wikan menyampaikan ucapan terimakasih atas keramah kota Malang dengan segenap keistimewaannya. Malang sekarang tidak saja sebagai kota wisata tetapi juga kota pendidikan. Dan tentu saja diharapkan Malang akan menjadi pusat media dan kehumasan nasional.

“Kami dukung Malang menjadi koordinator kehumasan nasional dan jika perlu internasional,” pungkasnya. (Agus N)