Politikamalang – Poltracking Indonesia kembali menyampaikan temuan hasil survei yang diselenggarakan pada 25 September – 1 Oktober 2023. Kali ini, temuan survei yang disampaikan terkait peta kekuatan elektoral capres-cawapres di provinsi penentu dan terpadat kedua jawa timur.
Hasilnya, pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 40.6%, diikuti Ganjar Pranowo 38.2% dan Anies Baswedan jauh tertinggal dengan 13.6%. Namun tren elektabilitas 3 Capres pada Juni dan September 2023, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan.
Secara daring, Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan, selisih antara Prabowo dan Ganjar sangat tipis dan dalam batas margin of error. Di mana margin of error survei Poltracking di angka 3,1%.
“Secara statistik kita belum bisa memastikan siapa yang unggul antara Prabowo dan Ganjar, karena selisihnya sangat tipis di Jatim. Sedangkan Anies berada di posisi ke tiga, jauh tertinggal dari dua Capres lainnya,” jelasnya.
Selain itu, Arya Budi juga memetakan soal basis suara masing-masing bacapres berdasarkan Wilayah Aglomerasi. Di wilayah Arek, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.
Kemudian di wilayah Mataraman, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies. Sedangkan di wilayah Tapal Kuda, Prabowo unggul atas Ganjar dan Anies.
Berikutnya di wilayah Pantura, Ganjar dan Prabowo bersaing ketat. Sementara Anies masih tertinggal.
“Sedangkan di wilayah Madura, Anies dan Prabowo bersaing ketat, sementara Ganjar jauh tertinggal di wilayah Madura,” ungkapnya.
“Kalkulasi politik berkaitan dengan potensi kemenangan dan representasi suara dari Jawa Timur, akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pilpres 2024,” tandasnya.
Sementara itu disebutkan, survei Poltracking menggunakan 1.000 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota Jatim dengan metode wawancara tatap muka.
Survei Poltracking menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95%.