Share

Terbaru; Generasi Milenial Dukung Zaken Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Politikamalang
Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakbuming Raka. (Foto: Ist/politikamalang)

Share

NasionalPolitimamalang, Gerakan Genenerasi Milenial Indonesia (GGMI) seluruh indonesia mendukung penuh rencana Presiden dan Wakil Presiden tterpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk membentuk zaken kabinet. zaken kabinet disebut sebagai kabinet ahli yang diisi oleh professional dan ahli pada urusan yang dibidangi dimana jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi partai politik tertentu.

Generasi Milenial menilai adanya zaken kabinet adalah supaya tidak ada multifungsi kabinet, memaksimalkan kinerja dari para menteri, dan menghindari terjadinya korupsi yang dilakukan para menteri di kabinet. Dalam catatan histori, kabinet ini tepatnya pernah muncul antara medio tahun 1957 hingga 1959, pasca-negara mengalami beberapa ketidakstabilan. Kabinet itu adalah kabinet Djuanda dan notabene menjadi zaken kabinet yang memiliki masa jabatan dari 9 April 1957 sampai dengan 5 Juli 1959.

Kabinet Djuanda ini mempunyai program kerja yang sederhana saja tapi efektif dalam menjaga kestabilan negara. Kabinet ini punya lima Program dalam kerjanya, lima program kerja tersebut di sebut dengan pancakarya. Adapun kelima program kerja tersebut ialah membentuk Dewan Nasional, normalisasi Keadaan Republik Indonesia, melanjutkan Pembatalan Konferensi Meja Bundar (KMB), perjuangan Irian Barat dan mempergiat Pembangunan.

Iklan

Beberapa menteri ahli dalam zaken kabinet bentukan Djuanda, misalnya seperti menteri perdagangan Soenarjo yang ahli dalam bidang ekonomi perdagangan, menteri sosial Johannes Leimena yang ahli dalam bidang gerakan sosial, menteri pendidikan Prijono yang ahli dalam pendidikan atau menteri negara A.M Hanafi yang lihai dalam lobi-lobi internasional.

Selain itu juga muncul pada Kabinet Natsir yang dibentuk pada 6 September 1960. Kabinet Natsir disebut sebagai zaken kabinet karena orang-orang profesional dan ahli mengisi posisi menteri. Di antaranya ahli ekonomi dan keuangan terkemuka pada waktu itu yakni Sjafruddin Prawiranegara sebagai Menteri Keuangan dan Soemitro Djojohadikusumo sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.

Bagi Generasi milenial zaken kabinet memiliki peran penting bagi generasi milenial karena kebijakan yang diambil oleh kabinet akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Berikut beberapa alasan mengapa kabinet penting bagi generasi milenial:

  1. Ekonomi dan Lapangan Kerja: Kabinet bertanggung jawab atas kebijakan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja, mendukung inovasi, dan memfasilitasi peluang kewirausahaan, yang sangat penting bagi milenial yang tengah memasuki dunia kerja.
  2. Pendidikan: Kebijakan di bidang pendidikan, termasuk akses ke pendidikan berkualitas dan program pelatihan, sangat mempengaruhi kemampuan milenial untuk bersaing di pasar kerja global yang semakin kompetitif.
  3. Lingkungan: Banyak milenial yang sangat peduli terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim. Kabinet yang membuat kebijakan berkelanjutan dapat berdampak langsung pada masa depan generasi ini dalam menghadapi tantangan iklim.
  4. Infrastruktur Digital: Di era digital, akses terhadap internet cepat, perlindungan data pribadi, dan regulasi teknologi lainnya sangat penting bagi milenial yang hidup dan bekerja di dunia yang serba digital.
  5. Kesehatan Mental dan Fisik: Kebijakan kesehatan, termasuk akses terhadap layanan kesehatan mental, juga merupakan perhatian besar bagi milenial. Kabinet yang fokus pada isu-isu ini akan membantu generasi ini menjaga kesejahteraan mereka.
  6. Keadilan Sosial: Banyak milenial yang peduli dengan isu-isu keadilan sosial, seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan inklusivitas. Kabinet yang memperjuangkan kebijakan pro-keadilan dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan seimbang.

Generasi milenial harus terlibat dan mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah karena keputusan yang diambil hari ini akan berdampak langsung pada kehidupan mereka di masa depan.

*Penulis: Ilham Setiawan – Bendahara Umum Gerakan Generasi Milenial Indonesia (GGMI)