Politikamalang – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memastikan pembangunan drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) tidak akan banyak memotong pohon. Hal itu disampaikannya saat meninjau langsung lokasi pembangunan drainase, Rabu (12/3/2025).
Wahyu mengaku awalnya terkejut ketika mendengar informasi soal rencana penebangan ratusan pohon tersebut. Pasalnya, dirinya baru sekitar 10 hari menjabat sebagai Wali Kota Malang dan masih mempelajari progres proyek drainase yang didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu sebesar Rp 32 Miliar.
“Ternyata setelah kami cek langsung ke lapangan, saya pastikan tidak akan ada banyak pohon yang terimbas. Kami sudah melihat beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang,” ujar Wahyu, Rabu (12/3/2025).
Dikatakannya, salah satu langkah yang akan diambil adalah melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim untuk mengajukan contract change order (CCO) atau perubahan perencanaan proyek.
Dengan begitu, menurutnya jumlah pohon yang terdampak dapat disesuaikan tanpa mengganggu tujuan utama pembangunan drainase, yaitu mengatasi permasalahan banjir di kawasan Suhat.
Meski ada pohon yang tetap harus dipotong, Wahyu menegaskan jumlahnya tidak akan mencapai 147 pohon seperti yang sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial instagram.
“Ada yang akan dipotong, tapi angkanya jauh di bawah itu. Nanti saya minta Pak Kadis LH dan Kadis PUPR untuk menghitung kembali karena kami sudah ada alternatif terkait dengan titik-titik mana saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya juga memastikan pohon-pohon yang berada di median jalan tidak akan ikut ditebang, sehingga kekhawatiran warganet soal hilangnya pohon peneduh di sepanjang Jalan Suhat tidak akan terjadi.
“Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Malang yang sudah resah akibat simpang siurnya informasi ini,” imbuhnya.
Sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan, Wahyu menegaskan Pemkot Malang akan melakukan peremajaan dan penanaman kembali pohon-pohon yang terdampak proyek.
“Kami memiliki tiga kebun bibit, dan di sana sudah ada pohon yang cukup besar untuk menggantikan pohon yang ditebang. Jadi, bukan hanya menebang, tapi juga akan ada penanaman ulang,” pungkasnya.