Politikamalang – Kota Malang, Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) mendukung sekaligus mendorong agar Ali Sastroamidjojo segera mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Mengingat jasa-jasa beliau yang telah membawa nama Indonesia ke kancah Internasional, terutama melalui Konferensi Asia Afrika (KAA).
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Pembina Pusat Studi Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Pusdikwasbang) Unitri, Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo, dalam acara “Refleksi Peringatan 67 Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955”, Selasa (5/4/2022).
Disampaikan Prof Wani, konferensi Asia-Afrika saat ini memang sangat relevan untuk diperingati. Mengingat, saat ini dunia sedang dalam keadaan genting dengan adanya penyerangan Rusia ke Ukraina.
Karena itu menurutnya, untuk memahami bagaimana sikap pemerintah Indonesia, seharusnya dapat dilihat pada Dasasila KAA. Sebab di situ sudah jelas bagaimana sikap Indonesia seharusnya terhadap konflik yang ada di masing-masing negara.
Jadi kalau sekarang ada yang menyalahkan pemerintah, itu berarti kurang memahami Dasasila Bandung yang kini sudah dijadikan warisan budaya.
“Jadi aneh ya kalau dunia sudah mengakui, kok orang Indonesia banyak yang tidak tahu. Ini kelihatannya generasi muda ini lupa pada sejarah,” tuturnya.
Oleh karena itu dalam setiap kesempatan ia selalu menekankan kepada generasi muda jangan sampai meninggalkan sejarah atau jangan lupa sejarah.
Berikutnya menurut Prof Wani, jika berbicara terkait KAA, maka harus mengetahui siapa dibalik kegiatan tersebut. Dalam hal ini salah satu tokohnya adalah Ali Sastroamidjojo.
Beliau merupakan tokoh pergerakan salah satu Bapak Bangsa yang mulai aktif ikut berjuang untuk memerdekakan NKRI sejak dia menjadi mahasiswa di negeri Belanda.
Ini yang banyak orang tidak mengetahui.
“Memang menurut saya akhir-akhir ini banyak pelajaran sejarah yang dihilangkan atau mungkin di minimalisasi sehingga banyak anak-anak yang tidak tahu pahlawan nasional,” ungkapnya.
Ini juga yang menjadi salah satu misi pusat studi wawasan kebangsaan Unitri adalah untuk mengingatkan generasi milenial kepada pahlawan pahlawan yang telah memerdekakan NKRI.
“Kita harapkan melalui acara ini, dengan adanya pandangan para pakar sejarah, pakar geopolitik bisa mendukung usulan Ali Sastroamidjojo menjadi pahlawan nasional. Salah satu tujuan yang lain tentunya sekali lagi mengingatkan kepada generasi muda untuk mempelajari sejarah,” tandasnya.
Senada, ketua panitia acara, Agustinus Ghunu, SE., M. MA., M. AP. menjelaskan, kegiatan ini diadakan untuk merefleksikan bagaimana peristiwa KAA itu bisa berlangsung. Bahwa Ali Sastroamidjojo itu adalah sebagai salah satu penggagas sekaligus ketua dari KAA.
“Konsep besarnya memang Soekarno, tapi peranan Ali itu sebagai eksekutor. Itu yang ingin direfleksikan karena dengan perjuangan beliau maka hari ini kita ingin merefleksikan itu sekaligus kita ingin memperkuat pengusulan Ali Sastroamidjojo sebagai pahlawan nasional,” pungkasnya. (Agus N)