Share

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Apresiasi Capaian SDG’s Kota Malang

Politikamalang
Suasana BKSAP SDG's Day di Balai Kota Malang. (Foto: Agus N/politikamalang)

Share

PolitikamalangKota Malang, Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengapresiasi capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) Kota Malang. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan BKSAP SDGs Day, di ruang sidang Balai Kota Malang, Kamis (2/6/2022).

Walikota Malang, Sutiaji, dalam pemaparannya mengatakan, isu pencapaian SDG’s sudah menjadi bagian integeral dalam pembangunan Kota Malang. Yang dilandasi kesadaran bahwa dinamika perkotaan dan SDG’s tidak terpisahkan.

“Maka SDGs kami masukkan ke dalam salah satu isu strategis RPJMD 2018-2023,,” sebutnya.

Iklan

Lebih lanjut terkait SDG’s no 4 tentang pendidikan berkualitas, Sutiaji berpendapat bahwa pendidikan karakter harus dikuatkan. Pasalnya pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan negara.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera. (Foto: Agus N/politikamalang)

” Orang cerdas itu bukan karena akalnya, tetapi kecerdasan spiritualnya yang harus dikuatkan,” tuturnya.

Menurutnya, pendidikan karakter untuk generasi emas sangat penting. Pasalnya, kalau hanya belajar calistung saja, dengan metode saat ini 3 bulan sudah pasti bisa baca tulis dan berhitung.

“Tapi membangun karakter anak tidak mudah. Bagaimana agar anak taat pada orang tua dan guru, menghormati orang lain, tidak korupsi, itu lebih susah. Mungkin pendidikan bertahun-bertahun belum tentu bisa,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah berkolaborasi menyusun kurikulum bersama perguruan tinggi. Apa sih permintaan pasar yang dibutuhkan saat ini.

“Tujuannya agar perguruan tinggi tidak justru menyumbang jumlah pengangguran di Kota Malang. Maka kita harus ada ide cerdas bagaimana kolaborasi kami menyusun kurikulum bersama beberapa perguruan tinggi,” tandasnya.

Sementara itu wakil ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, mengaku bahagia datang ke Kota Malang. Dimana terdapat 500 ribu lebih mahasiswa dari 58 perguruan tinggi.

“Kota Malang betul-betul menjadi tempat yang sangat subur bagi menumbuhkan iklim pertukaran budaya dan pendidikan dengan teman-teman di luar,” ucapnya.

Sebab itu Mardani mengaku setuju dengan ide besar Walikota yang lebih mengutamakan pendidikan karakter ketimbang kemampuan teknis.

“Karena kalau sudah punya karakter dia akan bisa tumbuh berkembang dengan baik,” ucapnya.

Terkait banyaknya pengangguran terdidik di Kota Malang, menjadi catatan besar bagi dirinya. Sebab, mestinya kalau dia sudah mendapatkan proses pendidikan yang berkelanjutan, harusnya bisa langsung diserap oleh dunia industri.

“Ini paradoks yang bagi saya menarik untuk didalami. Apakah link and matchnya belum, ataukah memang adanya perubahan keperluan skill dari tenaga kerja kita. Karena memang dengan perubahn dunia yang demikian cepat, perubahan demand kualitas kualifikasi pekerjaan juga berubah. Ini yang harus kita dalami lagi,” tandasnya.

Lebih lanjut Mardani juga mengapresiasi capaian 17 SDGs Kota Malang. Mulai dari Indeks Pembangunan Manusia IPM tertinggi ke dua setelah Surabaya. Angka kemiskinan yang berada di angka 4 persen.

Sampai dengan Musrembang yang dibuat tematik untuk Lansia, orangtua, difable termasuk perempuan. Termasuk tadi terobosannya untuk UMKM dan ide besar Walikota menjadikan Malang menjadi destinasi halal.

“Buat saya Kota Malang memberikan banyak inspirasi bagi daerah lain. Yang sudah ada dilanjutkan, termasuk menurut saya yang paling penting adalah bagaimana betul-betul kota ini hadir untuk membahagiakan warga,” pungkasnya. (Agus N)