Politikamalang – Jelang pencoblosan Pilkada Kota Malang 27 November 2024 mendatang, hasil survei elektabilitas dari masing-masing Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang telah disampaikan ke publik. Hanya saja terdapat perbedaan dari hasil survei tersebut.
Menanggapi perbedaan tersebut, Tim pemenangan pasangan calon nomor urut 1, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (WALI), menyoroti publikasi hasil survei yang dinilai tidak akurat.
Koordinator Juru Bicara Paslon Wali, Dito Arief Nurakhmadi mengatakan, ada pihak yang mengklaim hasil dua survei dengan data yang mengunggulkan pihaknya sendiri.
Dito menegaskan, jika survei yang diklaim sebagai kemenangan salah satu pasangan calon tersebut itu tidak valid.
“Ketika lembaga survei membuat rilis resmi, harus ada kontak person yang bertanggungjawab atas rilis tersebut. Atau biasanya dibuat jumpa pers untuk disampaikan secara resmi ke media dan publik sebagai pertanggungjawaban secara ilmiah,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili tim pemenangan M Anton-Dimyati Ayatulloh, M. Anas Mutaqqin mengatakan bahwa pihaknya menghormati hasil survei yang berbeda. Kalaupun pihak lain mengklaim memiliki data yang berbeda, ia tidak mempersoalkan.
“Kami menghormati seluruh hasil survei yang muncul. Jadi kalau pasangan lain mengklaim memiliki data berbeda, yang tidak sama, Ya monggo, silakan untuk dirilis dan disampaikan sendiri. Kami menghormati semua hasil,” ujarnya.
Menurut Anas, perbedaan pendapat dalam membaca hasil survei saat Pilkada merupakan hal yang biasa.
Ia mendorong agar semua pihak bisa saling menghormati dan dapat menjaga kondusifitas selama Pilkada berlangsung.
“Kan biasa dalam kontestasi itu perbedaan hasil survei. Tapi jika disebut data yang digunakan oleh tim kami kurang relevan, saya kira kurang pas ya. Kami menghormati apapun hasil survei yang lain. Kami tidak dalam kapasitas untuk berkomentar terkait hasil survei yang lain. Ini kan persoalan keyakinan masing-masing,” tegasnya.