Dr Atika Sampaikan Pentingnya Digital Tourism

Politikamalang
Creative Director Hasta Creative Space, Dr. Atika Candra Larasati., M.Si. (Foto: Mukhsin Thaleb/politikamalang)

Bagikan :

Bagikan :

PolitikamalangKota Batu, digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform. Artinya, digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan. Namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.

Hal ini disampaikan Creative Director Hasta Group, Dr. Atika Candra Larasati, S.IP., M.Si dalam pelatihan Digital Branding dan Pemasaran di Desa Wisata Bulukerto, Senin (19/6/2023).

Hadir dalam pelatihan tersebut, Anggota DPRD Kota Batu Fraksi PDI Perjuangan Amirah Ghaida Dayanara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Sidiq dan Kepala Desa Bulukerto Suhermawan.

Iklan
Politikamalang
Anggota DPRD Kota Batu, Amirah Ghaida Dayanara. (Foto:Mukhsin Thaleb/politikamalang)

Lebih lanjut dijelaskan Dr Atika, platform media sosial memiliki peranan yang cukup kuat untuk mempromosikan destinasi wisata. Karena itu, membuat spot-spot wisata yang instagramable menjadi salah satu strategi mempromosikan tempat wisata secara gratis agar dapat meningkatkan wisatawan.

“Yang penting dalam sosial media adalah konsisten. Setiap hari harus ada yang diupload dan setiap hari ada yang diceritakan bahwa ada yang kita jual,” jelasnya.

Seperti jual di toko setiap hari buka. Mau ada yang beli atau tidak, tetap buka. Sama, di media sosial juga seperti itu.

“Karena kalau tidak ada publikasi, akan susah juga orang akan mengetahui bahwa di situ ada Desa wisata contohnya. Atau usaha-usaha yang kita jual,” tuturnya.

Karena semua serba digital, lanjut Tika, tentu harus dibarengi dengan kemudahan akses wisatawan untuk menuju lokasi wisata. Mulai dari memesan tiket perjalanan, memilih transportasi, menentukan akomodasi, hingga mencari informasi tentang destinasi wisata yang dituju semua bisa dilakukan lewat smartphone.

Bukan hanya itu saja, saat ini semua dituntut untuk serba cepat, mudah, dan aman, termasuk soal pembayaran.

“Maka dari itu, telah banyak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang beralih ke sistem pembayaran cashless environment atau pembayaran digital menggunakan ORIS (Ouick Response Code Indonesian Standard),” tandasnya.

Sementara itu Anggota DPRD Kota Batu, Fraksi PDI Perjuangan Amirah Ghaida Dayanara menyampaikan, pelatihan digital ini merupakan salah satu usulan dari masyarakat. Yang disampaikan di kegiatan jaring aspirasi saat reses.

“Jadi ini adalah salah satu pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan Desa Wisata. Dimana pengembangan fisik mungkin sudah sering kita lakukan, namun pengembangan SDM masih kurang diperhatikan,” ujarnya.

Menurutnya, keluhan masyarakat kebanyakan sama. Yaitu terkait dengan dukungan kepadW Desa wisata, baik dalam bentuk fisik maupun SDM yang memang secara berkelanjutan ini belum dirasakan di masyarakat.

“Dalam artian harus ada pendampingan antara Dinas Pariwisata dan kami selaku legislatif untuk mendukung Desa Wisata. Agar dari segi fisik dan SDM-nya tidak ada keluhan dari masyarakat maupun wisatawan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq mengatakan, pelatihan ini sejalan dengan program Pemkot Batu dalam pengembangan Desa Wisata.

Dimana melalui Dinas Pariwisata, Pemkot Batu terus melakukan upaya-upaya pengembangan potensi wisata, termasuk pengembangan Desa wisata.

“Alhamdulillah desa-desa wisata di Kota Batu ini hampir semua sudah masuk naik kelas. Tidak ada yang rintisan lagi, sudah siap berkembang dan maju. Termasuk Desa Punten ini kategori maju,” tandasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi