Politikamalang – Kota Malang, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar Pelatihan Jurnalistik Olahraga. Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelaku Olahraga dan Iptek Olahraga Kabupaten Malang.
Bertempat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Kepanjen, Kabupaten Malang. Pelatihan yang diikuti 30 orang sekretaris Cabang Olahraga (Cabor) Komite Olahraga Nasionanal Indonesia (KONI) Kabupaten Malang ini berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (27-28/2/2023).
Dalam sambutannya, Sekretaris Dispora Kabupaten Malang, Henry Tanjung, mewakili Plt Kepala Dispora Kabupaten Malang Nurcahyo menyampaikan, pelatihan jurnalistik olahraga ini bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam pengetahuan ilmu jurnalistik kepada cabor-cabor.
“Sehingga nantinya mereka diharapkan bisa melakukan penulisan berita terkait kegiatan olahraga para atletnya,” ujarnya, Senin (27/2/2023).
Selain itu, menurut Tanjung sapaan akrabnya, pelatihan ini tidak hanya menerima ilmu penulisan produk jurnalistik saja. Tapi juga diberikan materi pengambilan foto dan video.
Materi pelatihan yang disampikan PWI Malang Raya diantarnya Bahasa Indonesia Jurnalistik, Teknik Wawancara, Media Sosial, Fotografer dan Video.
“Kegiatan yang diselenggarakan Dispora, pertama di tahun 2023. Dan nantinya sebagai agenda tahunan Dispora Kabupaten Malang. Berikutnya, Pelatihan Jurnalistik Olahraga akan kita gelar sebagai pesertanya bisa kita kembangkan ke pelatih dan atlet,” ujar Tanjung.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menambahkan, pelatihan jurnalistik olahraga yang digelar Dispora Kabupaten Malang ini merupakan jurnalistik dasar. Karena dalam pelatihan jurnalistik ada beberapa tahapan.
Sehingga pelatihan dasar itu, akan memberikan pengetahuan kejurnalistikan yang tidak hanya penulisan berita. Tapi juga diajarkan bagaimana teknik mengambil foto dan video.
“Paling utama dalam pelatihan tersebut, agar para peserta bagaimana membuat berita yang benar dan tidak hoax. Karena ketika menulis berita hoax, maka penulis akan terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang bisa terkena pidana,” terangnya.
Dikesempatan itu, Cahyono juga menyampaikan, bahwa pemateri dari PWI Malang Raya sudah berkompeten dalam jenjang Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dari tingkat Madya dan Utama. Serta mereka sudah bekerja sebagai wartawan lebih dari 15 tahun.
Sehingga sudah bisa dikatan sebagai wartawan professional, bahkan ada salah satu pemateri yang memegang kompetensi asessor atau tenaga professional. Yang mana memiliki kompeten dalam menguji UKW, yang diikuti para warwatan.
“Pelatihan Jurnalistik Olahraga akan memberikan pengetahuan yang baru bagi para cabor. Sehingga para cabor menerima ilmu jernalistik, akan memberikan kemudahan dalam menulis berita,” pungkasnya. (Agus N)
