Share

Hearing Dengan Dinas, Komisi C F-PKS Dorong Penambahan Lahan Makam Hingga Penempatan Titik Parkir Kayutangan

Komisi C
Anggota Komisi C Fraksi PKS, H. Akhdiyat Syabril Ulum S. (Foto: Ist)

Share

Politikamalang – Komisi C DPRD Kota Malang menggelar hearing dengan sejumlah Dinas terkait. Untuk membahas rancangan prioritas anggaran dan plafon yang akan dianggarkan di tahun 2025.

Dalam agenda hearing dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Anggota Komisi C dari Fraksi PKS, H. Akhdiyat Syabril Ulum S menilai, postur anggaran DLH masih belum ideal. Karena dari 115 milyar yang dianggarkan, 90 milyar untuk bayar gaji pegawai. Sedangkan sisanya untuk anggaran pembangunan.

“Kami rasa itu masih belum ideal. Seharusnya menurut amanat Undangan-undang, 30 persen untuk belanja pegawai dan sisanya untuk penganggaran pembangunan,” jelasnya.

Iklan

Selain itu, Ulum juga meminta DLH di tahun 2025 agar menambah lahan pemakaman umum di Kota Malang. Termasuk juga menyarankan agar penggunaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) benar-benar bisa dimaksimalkan.

“Mudah-mudahan aspirasi ini bisa direncanakan dengan baik dan diimplementasikan di tahun 2025,” ucapnya.

Sedangkan dalam agenda hearing dengan Dishub Kota Malang, Ulul menyampaikan bahwa ada sejumlah informasi menarik yang mungkin masyarakat kota Malang perlu ketahui. Terkait pembangunan yang akan direncanakan oleh Pemkot di tahun 2025. Diantaranya terkait penempatan parkir di kawasan Kayutangan.

“Di Kayutangan kalau kita ketahui parkir mobil dan motor itu pasti menggunakan pinggir jalan di Kayutangan. Tapi di tahun 2025 ada salah satu titik yang akan diprogramkan oleh pemerintah Kota Malang untuk dijadikan titik parkir Kayutangan. Yakni di gedung eks DLH dan bank Mandiri Syariah,” tandasnya.

Hearing juga dilakukan dengan Dinas PUPR yang rencananya di semester pertama, akan dibangun jalur saluran air sepanjang 1,3 Km. Titik saluran tersebut dari Candi Panggung ke sungai Brantas yang memang pembangunan saluran tersebut untuk mengatasi banjir. 

“Biasanya daerah tersebut ketika hujan deras, dapat dipastikan mengalami banjir,” ujar Ulum. 

Sedangkan di semester kedua, di wilayah Kiageng Gribik Kedungkandang yang saat ini dibangun pelebaran jalan. Saat ini masih separuh jalan pembangunannya cuma sampai Dirgantara Mart. Maka di 2025 pembangunan tersebut akan diteruskan hingga jembatan Kiageng Gribik.

Ia berharap berbagai rencana tersebut dapat segera terealisasikan. Ulum juga mengajak masyarakat agar ikut mengawal pembangunan Kota Malang.