Share

Bakesbangpol Kota Malang Gelar Pendidikan Wasbang bagi Kepala MI MTs MA

Share

Politikamalang – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota menggelar Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) tahun 2023. Bertajuk “Melalui Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan bagi Kepala MI/MTs/MA dalam Rangka Mewujudkan Malang Kota Bermartabat,” Kamis (5/10/2023).

Bertempat di Hotel Pelangi, acara ini menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Kepala Kemenag Kota Malang Achmad Shamton S HI, Ketua FKUB Kota Malang H. Ahmad Taufik Kusuma dan Anggota DPRD Kota Malang F-PKB H Abdurrochman SH.

Dalam paparannya, Kepala Kemenag Kota Malang Achmad Shamton menyampaikan materi terkait Implementasi Wawasan Kebangsaan Melalui Moderasi Beragama.

Iklan

Dijelaskan Shamton, wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang Indonesia mengenai diri, lingkungan dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika.

“Serta Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam upaya mewujudkan cita-cita Nasional,” jelasnya.

Sementara arti Moderasi sendiri menurut Shamton adalah jalan tengah. Moderasi juga berarti “sesuatu yang terbaik”. Sesuatu yang ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang buruk.

“Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik karena ia berada di antara sifat ceroboh dan sifat takut. Sifat dermawan juga baik karena ia berada di antara sifat boros dan sifat kikir,” ungkapnya.

Sedangkan moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah sesuai pengertian moderasi tadi. Dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya.

“Orang yang mempraktekkannya disebut moderat,” sebutnya.

Menurutnya, tegaknya moderasi beragama perlu dikawal bersama. Baik oleh orang per orang maupun lembaga, baik masyarakat maupun negara.

“Kelompok beragama yang moderat harus lantang bersuara dan tidak lagi memilih menjadi mayoritas yang diam,” pungkasnya.