Share

Resmi Daftar Bacawali Kota Malang Lewat PKB, Imam Supandi Optimis Dapat Rekom

Politikamalang
Imam Supandi mendaftarkan diri sebagai Bacalon Wali Kota Malang di Desk Pilkada PKB Kota Malang. (Foto: Ist)

Share

Politikamalang – Mengusung slogan Revolusi Akhlak, Imam Supandi resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Malang melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rabu (24/4/2024). Pendaftarannya diterima langsung Desk Pilkada DPC PKB Kota Malang.

Supandi menjelaskan, pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Wali Kota Malang karena adanya dorongan dari masyarakat tokoh agama. Yang menginginkan adanya sosok pendidik yang maju sebagai calon Wali Kota Malang.

“Banyak masyarakat mendorong saya untuk maju. Karena Wali Kota dari pengusaha sudah, sekarang saatnya dari pendidik yang maju sebagai Wali Kota,” ujarnya.

Iklan

Supandi mengaku optimis bisa mendapatkan rekomendasi dari PKB. Pasalnya selama ini ia sudah bersilaturahmi ke sejumlah tokoh PKB di Kota Malang.

“Saya seperti kembali ke rumah saya sendiri. Karena PKB merupakan partai NU sehingga saya ingin membesarkan PKB. Dulu saya juga pernah menjabat sebagai Bendahara Umum PC NU Kabupaten Malang tahun 2001-2006,” ucapnya.

Politikamalang
Imam Supandi bersama pendukung saat mendaftar di Desk Pilkada DPC PKB Kota Malang. (Foto: Ist)

Lebih lanjut disampaikan Supandi, selama satu tahun belakangan ini dirinya sudah banyak terjun langsung ke masyarakat. Sehingga banyak mengetahui problematika dan permasalahan yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat.

“Satu tahun ini saya sudah mendatangi masyarakat di 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan yang ada di Kota Malang. Sehingga saya paham betul permasalahan yang terjadi,” ujar pengasuh Pondok Modern Babussalam Al Firdaus, Karangploso.

Permasalahan yang dimaksud mulai dari kemiskinan, ekonomi kerakyatan, pendidikan, pengangguran, kemacetan dan kebanjiran.

“Terkait pengangguran, banyak perusahaan di Kota Malang yang justru mengambil tenaga kerjanya dari luar Malang. Padahal di Malang sendiri banyak SDM berkualitas yang siap untuk bekerja. Sehingga ini salah satu penyebab banyak pengangguran di Kota Malang,” tandasnya.

Kemudian terkait kemacetan dan kebanjiran ini sebenarnya masalah klasik yang harus sudah bisa tertangani. Apalagi di Kota Malang banyak ahli-ahli dari perguruan tinggi.

“Para ahli ini yang seharusnya benar-benar kita libatkan untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan macet. Karena mereka yang punya ilmunya,” pungkasnya.