Share

Terapkan Nilai-nilai Pancasila, Paguyuban Keluarga Sejahtera Tetap Eksis Hingga Puluhan Tahun

Politokamalang
Keluarga besar Paguyuban Keluarga Sejahtera. (Foto: Agus N/politikamalang)

Share

PolitikamalangKota Malang, Mengusung nilai-nilai Pancasila, utamanya Gotong Royong, menjadikan Paguyuban Keluarga Sejahtera mampu bertahan dan tetap eksis selama kurang lebih 40 tahun.
Tentu bukan waktu yang sebentar untuk mempertahankan sebuah paguyuban keluarga tetap kompak.

Ketua Paguyuban Keluarga Sejahtera, Ir Bambang Irianto menjelaskan, selama 40 tahun paguyuban ini berjalan, pertemuan dilakukan rutin setiap bulan. Setiap tahun, pertemuan hanya ada satu kali libur yakni pada saat bulan puasa.

“Kemudian pandemi kemarin selama 3 tahun kita juga tidak melakukan pertemuan. Sehingga dengan kata lain kira-kira keluarga besar sejahtera ini bertemu sudah 370 kali pertemuan,” jelasnya.

Iklan
Politikamalang
Ketua Paguyuban Keluarga Sejahtera. (Foto: Agus N/politikamalang)

Menurut Bambang, jalinan silaturahmi yang menjadi kekayaan Paguyuban Keluarga Sejahtera. Karena belum tentu hal ini bisa dilakukan keluarga yang lainnya.

“Karena itu saya ikut berbahagia, ikut bangga menjadi bagian keluarga besar Paguyuban Keluarga Sejahtera,” tuturnya.

Selain itu lanjut Bambang, budaya silaturahmi dan berkumpul dari paguyuban ini layak untuk disebarluaskan. Untuk memberikan contoh kepada keluarga lainnya.

“Ini merupakan satu nilai gotong royong sebuah keluarga yang menjalankan prinsip-prinsip Pancasila,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bambang menyampaikan, sebagai ikon prestasi Pancasila, dirinya punya prinsip untuk memulainya dari diri sendiri, mulailah dari yang paling mudah dan kerjakan.

“Di dalam membangun semangat gotong royong, kekeluargaan, saya mulai dari keluarga saya sendiri. Maka tentu paguyuban ini semangat Pancasila dan gotong royongnya tidak perlu diragukan lagi. Sehingga saya boleh berbangga bahwa saya dan keluarga telah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keluarga,” urainya.

“Semoga apa yang saya dan paguyuban keluarga sejahtera ini kerjakan bisa memberikan inspirasi bagi keluarga-keluarga yang lain di tanah air,” imbuhnya .

Senada, ketua Paguyuban periode sebelumnya, Hariyono menerangkan, misi dari Paguyuban Keluarga Sejahtera adalah “mengumpulkan tulang yang tercecer”. Jadi harapannya agar semua keluarga bisa tetap berkumpul, tetap rukun dan tetap eksis dalam perkumpulan itu.

” Jadi jangan ada hal-hal yang memisahkan. Karena paguyuban keluarga ini dari kita untuk kita,” tandasnya.

Sementara itu, sesepuh Paguyuban Keluarga Sejahtera, Marianik Rais dan Hasan Basri menceritakan, Paguyuban Keluarga Sejahtera pada saat itu didirikan untuk mempererat silaturahmi keluarga.

“Sekaligus untuk menghindari terjadinya pernikahan sedarah antar keluarga,” terangnya.

Kalau dulu, lanjut Marianik Rais, konsep pertemuan adalah tuan rumah cukup menyediakan tempat dan air putih saja. Tapi kita dari masing-masing keluarga yang datang ini yang membawa makanan. Untuk kemudian dimakan bersama.

“Setelah pandemi ini harapannya pertemuan bisa rutin dilaksanakan kembali. Sehingga anak cucu yang sudah besar ini bisa ikut juga,” pungkasnya. (Agus N)