PSM Vox Coeleistis Choir ITN Malang Raih Gold Medal Lomba National Folklore Festival

Reportasemalang
Paduan Suara Mahasiswa Vox Coeleistis Choir ITN Malang. (Foto: Ist/reportasemalang)

Bagikan :

Bagikan :

ReportasemalangKota Malang, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Vox Coeleistis Choir kembali menunjukkan kualitasnya. Dengan meraih prestasi Gold Medal 2nd Place pada Lomba National Folklore Festival di Universitas Indonesia, 4-8 Maret 2023.

Ketua PSM Vox Coeleistis Choir, David Samuel Saya mengatakan, keberhasilan tim paduan suaranya di ajang Lomba National Folklore Festival tersebut, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan semua pihak. Mulai dari pembina, pelatih, terutama dukungan penuh dari pihak kampus ITN Malang dan juga Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN).

“Berkat dukungan tersebut, kelompok PSM kami mau tidak mau harus bisa mengeksekusi ini dengan sangat-sangat baik dan rapi,” ujarnya saat ditemui di ruang Humas ITN Malang, Kamis (9/3/2023).

Iklan
Reportasemalang
Rektor Malang mengapresiasi keberhasilan PSM Vox Coeleistis Choir. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Diceritakan David, untuk menghadapi ajang tersebut, kelompok PSM Vox Coeleistis Choir mulai berlatih sejak November tahun lalu. Banyak kesulitan yang mereka hadapi saat berlatih. Terutama dalam mengatur jadwal latihan di tengah padatnya tugas kuliah.

dimulai kami latihan itu sejak November tahun lalu itu banyak kesulitan yang kami hadapi. terutama kami sebagai mahasiswa teknik yang dipadati dengan tugas kuliah dan juga jadwal latihan.

“Karena itu kami para pengurus, pembina dan pelatih berunding bagaimana caranya supaya mahasiswa ITN ini walaupun banyak tugas tapi masih bisa latihan. Akhirnya kami putuskan untuk membuat jadwal latihan yang benar-benar spesifik pada jadwal mereka masing-masing,” jelasnya.

Memasuki bulan Januari 2023, lanjut David, kelompoknya semakin intens dalam berlatih. Mereka berlatih dengan luar biasa banyak kekurangan, tapi itu semua digarap dengan rapi.
Terutama memasuki bulan Februari sebelum uji tampil mereka di hadapan civitas akademika ITN Malang.

“Pada awal bulan Maret kami berlatih untuk terakhir kali sebelum berangkat ke Jakarta,” terangnya.

Sementara itu disampaikan David, ada dua lagu daerah yang mereka bawakan di ajang tersebut. Yakni, Sarinande dari Maluku dan Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan.

Untuk lagu pilihan Ampar-ampar Pisang, mereka memesan partitur lagu dengan arasemen dari teman mereka, Gabriel Denis. Yang merupakan lagu yang tergarap dengan indah.

“Sehingga ketika kami tampil kemarin, banyak pelatih dan juri yang langsung bertanya darimana arasemen itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan David, diajang tersebut, PSM Vox Coeleistis Choir bersaing dengan 10 Perguruan Tinggi yang kualitasnya tidak kalah bagus. Bahkan timnya sempat mental down karena melihat kualitas peserta lainnya yang juga sangat baik.

“Karena kami mendapatkan nomer 8 untuk tampil, akhirnya kami latihan lagi sebelum tampil. Dan latihan terakhir ini membuahkan hasil sebab banyak kesalahan teknik bernyanyi yang langsung diperbaiki dalam waktu yang singkat itu. Jadi kami sebut itu adalah waktu keemasan kami,” tuturnya.

Karena itu, antara juara 1-6 yang sama-sama mendapatkan medali emas nilainya sangat tipis. Beruntung PSM Vox Coeleistis Choir berhasil menempati juara dua.

“Nilainya sangat tipis, beda nol koma saja. Sehingga saat menentukan pemenang, para juri sampai berdebat hebat,” tandasnya.

Sementara itu Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., mengaku bangga luar biasa. Karena dengan waktu yang singkat di tengah kesibukan masing-masing sebagai mahasiswa mereka masih punya komitmen luar biasa untuk mempersiapkan diri.

“Ketika melihat penampilan mereka, kami yakin bahwa mereka akan pulang membawa prestasi. Karena memang kualitas paduan suara kita ini sudah sering mendapatkan prestasi di berbagai ajang,” tuturnya.

Atas prestasi tersebut, menurut Awan, ITN pasti akan memberikan apresiasi atau reward.

“Tentu saja kami dari institusi akan memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang berprestasi. Yang jelas reward atau apresiasi itu sudah menjadi hal yang biasa di ITN. Ketika ada mahasiswa yang berprestasi pasti akan mendapatkan reward,” pungkasnya. (Agus N)

Bagikan :

Disarankan

Terpopuler

Terbaru

Regional

Pilihan

Informasi